name='rating'/> XI'AN-MUSLIM-TERAKOTA: Rahasia Hidup Abadi, Amal Jariah
Pesona Xi’an, demikian kota itu biasa disebut,memang luar biasa. Ibu kota provinsi Shaanxi di bagian Barat Laut China,  adalah salah satu  surganya umat muslim di China. Sebuah kota tua yang eksotis dan kaya akan sejarah. 

Waktu menunjukkan pukul 21.00,  telah cukup larut malam aku tiba di Masjid Xi'an: Great Mosque Xi'an .Masjid yang dibangun tahun 742 M oleh pedagang Arab yang masuk sekitar tahun 651 M di jaman dinasti Tang: Masjid Agung Xi'an , terletak di tengah landmark kota Xi'an: Drum Bell, Bell Tower dan City Wall , benteng kuno yang mengelilingi kota Xi'an. 

Ya, dimasa itu, Islam, Tao, Budha, Confusiesme sangat berkembang. Drum Bell dan Bell Tower adalah penanda waktu. Drum Bell, sebagai tanda fajar menyingsing. Bell Tower, sebagai penanda waktu istirahat malam. Bersahutan dengan adzan dari Great Mosque Xian , yang tidak Jauh dari keduanya. Kawasan Moslem : Hui Street People, kawasan muslim yg selalui ramai, tapi sangat bersih dan rapih. Dan yang terpenting, toiletnya bersih, dilengkapi air yang mengalir. Tidak perlu repot bawa botol aqua, hehehe.

Dari 6 juta penduduk Xi'an, 120 ribu diantaranya adalah muslim. Mereka terkonsentrasi di wilayah Moslem Street atau lebih dikenal dengan Hui people Street. Ini  Ampel nya Xi'an, dengan suasana khas yang penuh bau  wangi2 khas aroma arab, dengan makanan sejenis sate domba yang besar2. Roti Cane, kare dan kebab, tidak sulit ditemukan disini. Ah, tidak terbayangkan , mendapatkan suasana Islam dan keberagamannya di daratan Tiongkok.

Memang aku sedang beruntung, karena mendapat beberapa hal yg luar biasa.

Pertama,  karena aku masih sempat melaksanakan sholat jamaah di dalam masjid yg arsitekturnya dan perabotannya berasal dari jaman dinasti Ming. Mereka semua memakai jubah dan kopiah putih yang disediakan , di gantungan masjid. Akupun mencoba salah satunya. Rasanya, tak terlukiskan.

Kedua, aku masih sempat mengikuti pembacaan Al qur an , bersama sama. Mereka duduk di kursi, tidak di lantai, dan membaca Yasin dan berbagai surat bersama sama hingga larut malam.di komplek ini, ada ruangan ruangan kecil, yang fungsinya sebagai madrasah. Sangat mirip, dengan istana Topkappi Turki dalam bentuk mini, tempat  Sultan mehmed 2 belajar. Tentunya, dengan model arsitektur yang berbeda.

Ketiga, aku bertemu dengan salah satu imam masjid. Beliau hanya ingin di panggil Muhammad. Memiliki Nama China, tapi sulit aku menangkapnya walau sudah diulang ulang berulang kali. Han, marganya itu saja yang kuingat. Meski terbata bata, beliau dapat bercakap bahasa Inggris , bahkan awalnya menawari  bicara bahasa Arab. 

Wah langsung kelu lidahku karena bahasa arab pun yang kutau baru tingkat Juz amma. Dari usianya aku perkirakan sudah 70 tahun. Sudah berhaji. Dan luar biasanya, hajinya dibiayai oleh negara. Termasuk ketika beliau belajar agama di Makkah dan Madinah. Beliau menjelaskan tentang sedikit sejarah masjid dan menyebut sahabat nabi , Saad bin Abi Waqqas, yang membawa Islam ke daratan China. Masjidnya masih ada, di Ghong zhou.

Beliau menjelaskan nama Xian artinya kedamaian. Nama ini diberikan ketika Islam masuk di kota tersebut. Sebelumnya, kota bernama Chang an. Maaf kalau salah tulis. Karena begitu banyak dialek dan bahasa di china. Xian adalah sebuah kota yg berdiri sejak 3100 tahun yang lalu.Waoow, kota dengan sejarah yang panjang. Rupanya , ada 5 dinasti yg berkuasa : Zhou, Qin, Han, Sui dan Tang.

Dan di Xian ini juga, terdapat ditemukan situs makam yang terdiri dari 8000 ribu patung prajurit yang dipendam, lengkap dengan kuda dan peralatan tempurnya,  oleh kaisar yang terobsesi untuk hidup abadi : Kaisar Qin Shi Huang. Situs itu bernama TERAKOTA yang artinya tanah bakar. Kaisar yang naik tahta usia 13 thn , ironisnya mangkat saat berusia 48 tahun .dan dinasti ini , hanya bertahan dua generasi saja.

Menurut beliau, Xian ini merupakan cikal bakal bangsa China, yang dibangun oleh dinasti Qin( baca: Chin). Kota ini dibangun 300 SM dan berhasil jadi salah satu dari 13 kota megapolitan di RRC.

Dan tentang Terakota; 
Ini adalah komplek pemakaman Kaisar Qin Shi Huang yang merupakan salah satu situs arkeologi terbesar di muka bumi dan telah menjadi tujuan pariwisata terbesar di Republik Rakyat China (RRC).  Bahkan UNESCO telah menyematkan situs arkeologi yang terletak di Xian, ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1987.

Situs makam kaisar ini turut mengungkap bahan dan metode pembuatan patung-patung yang diperkirakan berumur 2.200 tahun itu. Para peneliti menemukan bahan yang digunakan tanah liat .dan uniknya, wajah dari patung para prajurit ini tidak ada yang serupa. Selain itu, rupanya patung-patung ini dipanaskan secara lambat. Tak heran patung-patung ini diberi nama patung terakota. Yang diambil dari bahasa latin, terra-cotta (tanah bakar), kerajinan tembikar yang berasal dari tanah liat yang dibakar.

Kaisar Qin Shi Huang inilah yang menyatukan Tiongkok di dalam dinasti baru yang dibentuknya, Dinasti Qin (221 SM). Serta menyematkan Di yang berarti raja yang ditambahkan pada namanya setelah Huang yang juga berarti raja. Qin Shi Huangdi menjadi kaisar 

Sejak penaklukan sekaligus penyatuan Tiongkok, sang Kaisar melakukan penyeragaman huruf dan ukurannya yang berlaku di Tiongkok. Dia juga membakar buku-buku filsafat lama dan menguburkan hidup-hidup para sarjana yang menolak menyerahkan kitab-kitab filsafat mereka yang dianggap dapat mengganggu kekuasaan Dinasti Qin.

Kekejaman Shi Huangdi juga tertoreh pada tembok China yang diteruskan pembangunannya pada masa Dinasti Qin. Para pekerja yang mati dalam proses penyelesaian tembok ini, dikuburkan di dalam makam tersebut untuk menjaga kerahasiannya.

Namun sang Kaisar menyadari, bahwa seluruh yang diraihnya tentu saja tak dapat dinikmatinya seandainya umur terbatas. Mulailah ia terobsesi dan memerintahkan untuk mencari ramuan keabadian.

Alam berkehendak lain, Kaisar pertama Tiongkok ini mati muda di usianya yang ke-49 pada tahun 210 SM. Bahkan Dinasti Qin yang diharapkannya akan berlangsung selama 10.000 generasi, hanya dapat bertahan pada dua generasi keturunannya.

Penemuan-penemuan arkeologis ini telah mengungkap perintah nasional Kaisar Tiongkok yang terobsesi dengan keabadian. Sehingga ketika dimakamkan, dibangunlah sebuah kompleks pemakaman yang besar lengkap dengan patung-patung prajurit dengan kelengkapan tempur dengan harapan sang Kaisar dapat terjaga di alam berikutnya.

Nah, obsesi untuk mengawal kehidupan setelah mati dan upaya mencari rahasia keabadian kehidupan inilah yang mempermudah dakwah islamiyah di China.

Mengapa? Karena Menurut Haji Muhammad Han,Islam menawarkan amal kebaikan dan kemanfaatan dalam hidup, sebagai modal untuk mengawal kehidupan di hari akhir nanti. Jika ingin selamat dunia dan setelah mati, tidak perlu dengan ribuan pasukan dan ratusan kuda yang menjaga sang raja, tapi cukup dengan bermodalkan amal jariah dan ibadah nyata dalam keseharian. Dan itu dapat dilakukan oleh siapa saja. Setiap orang dapat menjadi kaisar bagi dirinya sendiri. Istilahnya, setiap manusia adalah Khalifah, bagi dirinya.

Beliau menutup perjumpaan  dengan membacakan Firman Alloh :
 “Sesungguhnya Kami yang menghidupkan orang mati, Kami catat semua yang telah mereka lakukan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan semuanya kami kumpulkan dalam kitab (catatan amal) yang nyata.” (QS. Yasin: 12)

Alhamdulillah Ya Alloh

Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri China.
Walau bnyk yang mempertentang tentang keshahihannya, tapi kata mutiara itu , sangat besar maknanya.

Dan trimakasih Ustadz Muhammad Han, yang telah membagi ilmu sejarah Xian- Muslim- Terakota serta rahasia keabadian hidup dunia akhirat: Amal jariyah 

Xian september 2019
Bumi penyengat oktober 2020
Masjid di Kota Xi'an


Patung dengan wajah berbeda 

Situs Makam Prajurit



4Comments

  1. Semoga dengan shodaqoh jariyah akan bermanfaat di kemudian hari

    ReplyDelete
  2. Maa Syaa ALLAH
    TABAARAKALLAAH

    Sangat menginspirasi &
    Penuh Hikmah,

    Teruslah Berkarya, dan menebar manfaat bagi sesama 👍

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post