name='rating'/> Gangguan Kesehatan Akibat Penyelaman Dan Pengobatannya
Oleh : Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah, SE., M.Kes, M.H, CFEM. 

Editor: Maufiroh Nurhidayah 

Hai, ketemu lagi dengan Pakdokter GeJe. Tentu saja, jangan bosan membahas tentang dunia kelautan dan penyelaman, karena menyelam itu penuh seni dan misteri. Apalagi menyelami hati wanita. 

Menyelam? Menyelam itu apa sih? Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Selain itu, di era modern ini juga terdapat istilah menyelam kering, yaitu menyelam dalam ruang hiperbarik, atau terapi hiperbarik. Jadinya, kita tidak menyelam di bawah permukaan air. Melainkan masuk ke dalam ruangan udara bertekanan tinggi. 

Okey, kita lanjut pada dunia penyelamanan. Di dalam lingkungan penyelaman, juga terdapat kemungkinan bahayanya. Tubuh manusia terdiri dari 3 unsur :  yaitu padat, cair dan berongga.

Jaringan tubuh yang padat seperti tulang, otot, jantung dan hati, relatif tidak meneruskan tekanan. Sedangkan yang berupa cairan dapat meneruskan tekanan, dan yang berongga seperti telinga, sinus, lambung, usus, paru juga saluran nafas sangat dipengaruhi perubahan tekanan. Sehingga saat menyelam perlu diperhatikan pada bagian berongga ini. Karena ancaman bahaya penyaman seringkali dihadapi oleh bagian tubuh yang berongga. 

Bernapas merupakan sesuatu hal yang sangat penting pada kehidupan, terutama bagi seorang penyelam. Pada saat penyelaman, tekanan atmosfer di atas permukaan laut dengan di dalam laut berbeda.

Tekanan atmosfer akan menurun pada ketinggian karena atmosfir diatasnya berkurang, sehingga udara pun berkurang. Sedangkan tekanan akan bertambah pada kedalaman lautan, semakin dalam akan semakin tinggi, sehingga kapasitas udara pun ikut bertambah. 

Cara melakukan kegiatan penyelaman ada dua :
1. Tahan nafas
-Definisi: Penyelam yang melakukan kegiatan menyelam tanpa menggunakan alat. 
-Biasanya waktu menyelam tidak lama, hanya beberapa menit.
-Kedalaman menyelam kurang dari 10 meter.

2. Menggunakan kompressor
-Definisi: Penyelam yang menggunakan suplai udara dari permukaan laut yang bersumber dari kompresor.-Biasanya waktu menyelam lebih lama bisa lebih dari 1 jam. 
-Kedalaman menyelam lebih dari 10 meter

Setelah mengenal tentang penyelaman, selanjutnya kita akan membahas tentang penyakit pada penyelaman. Apa saja itu? 

1. Barotrauma
Barotrauma adalah kerusakan berbagai jaringan tubuh akibat ketidak seimbangan antara tekanan dalam rongga-rongga udara di dalam tubuh dengan jaringan atau cairan tubuh disekitarnya. Barotrauma terhadap telinga merupakan cedera yang paling sering mengenai penyelam (descent).

Faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya penyakit barotrauma :
-Sinusitis: Gigi berlubang yang ditambal dengan tidak sempurna.
-Flu dan gangguan pernafasan
-Mengidap penyakit paru
-Polip
-Kotoran telinga yang menumpuk

2. Decompression sickness (DCS) atau Penyakit Dekompresi
-Definisi: penyakit dengan berbagai tingkat keluhan dan gejala, yang dapat mengganggu seluruh sistem organ tubuh dengan penyebab yang sama yaitu terbentuknya gelembung N2 (Nitrogen) dalam jaringan dan darah. 

Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Berlaku Hukum Henry : “Banyaknya gas terlarut dalam cairan sebanding dengan tekanan gas tersebut diatas cairan”.

Penyakit dkompressi lebih banyak terjadi pada waktu penyelaman ± 6 jam.

Mekanisme DCS :
Dekompresi terlalu cepat -> N2 tidak dapat dikembalikan ke darah dari jaringan dengan cepat dan teratur -> gelembung dalam jaringan

Pada jaman dahulu, DCS terbagi menjadi dua jenis :
1. Dekompresi ringan (tipe I) yang ditandai dengan gatal-gatal, nyeri sendi/otot, pusing/sakit kepala, muntah
2. Dekompresi berat (tipe II) yang ditandai dengan kram dari perut turun hingga kaki sampai mengalami kelumpuhan dan kematian.

- Saat ini DCS dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Persendian -> awalnya rasa tidak enak dan kaku, rasa nyeri hebat.
2. Susunan Saraf Pusat  -> tergantung daerah yang terkena (cerebrum, cerebellum, tulang belakang) -> hemiplegic, hilangnya koordinasi, sakit pinggang, penglihatan kabur, dll.
3. Gastro Intestinal ->  mual, nafsu makan menurun, muntah, diare, kejang usus, BAB berdarah (berat).
4. Jantung dan paru -> sesak nafas, nyeri dada, batuk.
5. Kulit -> gatal-gatal, bercak kebiruan.
6. Darah -> hiperkoagulasi, hemokonsentrasi, hiperagregasi trombosit.

TatalaksanaDCS :
-Tindakan pertama
1. Oksigenasi -> untuk pasien tidak sadar
2. Rekompresi -> penyelaman kembali ke kedalaman semula (pasien sadar) dan chamber (golden period < 6 jam)
3.Medikamentosa -> infus RL, kortikosteroid, antiagregasi trombosit.

Cara menghindari terjadinya DCS :
- Naik kepermukaan laut (18 meter permenit). Jika terapi HBOT dekompressinya secara perlahan-lahan, 0,1 bar per menit
- Berhenti selama 3 menit setiap kenaikan 4,6 meter
- Hindari penyelaman berulang
- Istirahat satu hari setelah 3 – 4 hari
- Hindari minum alkohol baik sebelum dan sesudah melakukan penyelaman 

Faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit dekompresi (faktor predisposisi) :
- Orang gemuk
- Kelelahan; kurang tidur : Perlu kondisi yang fit untuk melakukan penyelaman
- Minum alkohol sebelum menyelam
- Menyelam berulang
- Kekurangan cairan tubuh
- Luka pasca operasi :Usia (kurang dari 16 tahun dan lebih dari 40 tahun.

3. Dysbaric osteonecrosis
- Definisi : penyakit dekompresi tipe lambat pada tulang panjang (extremitas). Bersifat kronik.

- Mekanisme : aliran darah ke salah satu bagian sumsum tulang terhalang oleh gelembung N2 -> hipoksia dan bisa mati -> bila terdapat dibawah permukaan sendi (terutama sendi paha, bahu) -> arthritis dan terbatasnya pergerakan sendi.

Gejala klinis:
- Dekat permukaan sendi -> nyeri dan kekakuan sehingga terjadi limitasi gerakan, biasanya terjadi pada sendi penopang (paha, lutut, bahu).
- Kepala, leher, tangkai tulang -> asimptomatik, biasanya mengenai tulang panjang (paha dan lengan atas).

Tatalaksana :
-Konservatif -> tirah baring, mengurangi aktivitas
- Operatif -> penggantian dengan sendi buatan

Pencegahan :
-Pemeriksaan berkala (rontgen tulang panjang)

Penyakit Penyelaman Akibat Gas
1. Narkosis Nitrogen
- Definisi :Kenaikan tekanan parsial dari gas yang inaktif dalam metabolisme. Biasanya terjadi pada penyelam yang menggunakan udara dan kedalaman ≥ 30 m.

-Mekanisme : proses belum diketahui pasti

Gejala klinis :
- Beratnya gejala dan kedalaman, dimana pengaruh mulai terasa berbeda setiap orang.
- Kedalaman10-30 m ->  gangguan ringan pelaksanaan tugas
- Kedalaman 30-50 m -> euphoria
- kedalaman 50  -> mengantuk, halusinasi
- Kedalaman 50-70 m -> banyak bicara, rasa ngeri (teror), dizziness (pusing), tertawa tidak terkontrol
- Kedalaman 70 m -> kemampuan daya tangkap menurun
- Kedalaman 70-90 m -> konsentrasi memburuk, kurangnya pergerakan,  hilang ingatan
- Kedalaman > 90 m : halusinasi dan ketidaksadaran sampai meninggal

Tatalaksana:
-Penurunan ambang tekanan (ascent) naik ke permukaan air- Menambahkan gas yang kurang berpengaruh narcosis

Pencegahan :
- Hindari minum alkohol
- Kenali gejala
- Naik ke beberapa meter sampai gejala hilang
- Hindari menyelam pada kedalaman tersebut

2.  Intoksikasi Oksigen
- Definisi : Akibat kenaikan tekanan parsial oksigen dalam darah di  permukaan laut.

- Faktor resiko :
1. Pekerja hyperbaric chamber. Dipengaruh  oleh :  lama menghisap, kemampuan adaptasi tubuh dan tekanan parsial oksigen.

Gejala klinis
- Akut  (> 0,2 ATA)
-Efek dari “Paul Bert” -> cepat mempengaruhi otak -> teori : hambatan pada enzim yang dibutuhkan untuk reaksi biokimiawi otak
- Kejang, mual, muntah, pusing, getaran bibir dan otot, halusinasi, kebingungan

- Kronik (> 0,8 ATA)
- Efek “Lorraine-smith”
- Tenggorokan gatal (seperti influenza)
-BatukNafas pendek
- Rasa pedih dibelakang tulang dada
-Rasa sakit bertambah dengan pernafasan

Tatalaksana:
- Akut: Lepaskan masker oksigenjika melakukan terapi Hiperbarik
- Naik ke permukaan perlahan
- Kronik : Pengobatan tidak khasHidrokortison dan bronkodilator
- Penurunan tekanan parsial oksigen

Pencegahan:
- Akut: Bernafas dengan udara secara periodic dan mengurangi aktivitas hiperventilasi
- Batas penyelaman maksimal dengan oksigen 100% 10 m, pada   ruang rekompresi 20 m
- Kronik :Pengukuran fungsi vital paru (vitalograf)

3. . Intoksikasi CO2
- Definisi : terkumpulnya gas karbondioksida dalam tubuh dalam  jumlah tertentu akibat kerusakan sistem penyerap CO2, kesalahan bentuk peralatan, kekeliruan pemasangan, tight wetsuit, kontaminasi udara pada SCUBA atau karena kerusakan regulator.

Gejala klinis:
- Sakit kepala berdenyut daerah dahi
- Nafas pendek, cepat, dalam
- Muka merah dan berkeringat
- Kepala terasa ringan, tremor/kejang
- Hilangnya kesadaran
- Kematian

Tatalaksana :
- Disarankan menghentikan aktivitas otot, naik ke permukaan
- Masker oksigen 100%
- Hyperbaric chamber :Antikonvulsan (bila kejang)

Pencegahan:
- Monitor kadar CO2
- Hindari kerja fisik yang berat
- Memelihara batas aman (30 m/4 ATA) 
- Perhatikan zat kimia penyerap dalam alat selam
- Ventilasi memadai

4. Intoksikasi CO(Karbon Monoksida) 
Definisi: biasanya terjadi pada peselam dengan kompresor konvensional -> pengikatan Hb dengan CO 200 x lebih besar daripada O2 -> hipoksia jaringan.

Gejala klinis :
- Hipoksia progresif
-Pengaruh tergantung kadar, kecepatan nafas dan lamanya CO dihirup -> sakit kepala, pusing, nafas pendek, mental kacau, muntah, penurunan kesadaran, meninggal

Tatalaksana
- Singkirkan gas tercemar secepatnya
- Masker Oksigen 100%
- Hyperbaric chamber (3 ATA banyak Oksigen terlarut secara fisik)  -> memenuhi kebutuhan jaringan dan cepat menghilangkan ikatan HbCO -> Hb normal yang mengikat Oksigen

Pencegahan :
-Penggunaan kompresor yang aman

5. Hipoksia
Definisi: kekurangan oksigen akibat gas pernafasan kurang  oksigen, kerusakan alat, tenggelam (hambatan saluran nafas), kerusakan paru -paru, sumbatan pembuluh darah akibat gelembung udara atau karena keracunan CO.

Gejala klinis:
- Gejala akan terlihat bila kadar oksigen arteri <50 mmHg
-Kelelahan, sakit kepala, penglihatan ganda, peningkatan RR, warna kebiruan bibir dan jari-jari, kejang/kekakuan rahang, kematian

Tatalaksana:
- Koreksi penyebabnya. Perhatikan airway, breathing, circulation
- Oksigen 100%

Pencegahan:
-Jangan tahan nafas yang dalam dan lama
- Patuhi prosedurDilarang hiperventilasi sebelum penyelaman tahan nafas 
- Alat dalam keadaan baik
- Gunakan jaket pelampungjika menyelam di dalam air

Sindroma Neurologi akibat Tekanan Tinggi
Definisi : kumpulan gejala kompleks yang terjadi pada kedalaman >130 m dan penyelam bernafas campuran Helium-oksigen >300 1m -> pengaruh langsung tekanan pada sel-sel otak atau efek toksik Helium pada tekanan yang amat tinggi -> gejala berat (pelaksanaan tugas terganggu, gangguan ingatan dan kesadaran).

Gejala klinis:
- Getaran otot (tremor) yang tidak terkendali, kesukaran koordinasi gerakanTekanan bertambah  kekacauan mental, mengantuk, disorientasi, penurunan kesadaran, kematian.
- Tremor (lebih banyak pada jari-jari tangan dan lengan)

Tatalaksana :
-Nitrogen
- Hydrogen

Pencegahan:
- Pengaruh HPNS (High Pressure Neurology Syndrome) akan berkurang dengan makin terbiasanya penyelaman dalam kedalaman tertentu.

Penyakit Penyelaman Akibat Lingkungan Air

Ada beberapa jenis binatang laut berbahaya yang dapat menimbulkan kesakitan bahkan kematian bagi penyelam.

Ada dua golongan hewan laut yang berbahaya menurut jenisnya, yaitu :

A. Hewan laut menggigit Binatang laut yang sangat berbahaya karena gigitannya.
1. Ikan Hiu
2. Ikan baracuda
3. Groper
4. Belut laut

B.  Hewan laut berbahaya karena sengatannya
1. Ikan pari
2. Ular laut
3. Ikan kalajengking
4. Bulu babi
5. Kerang lonjong
6. Ubur-ubur

Pencegahan : 
- Menghindar dari tempat yang terdapat binatang laut berbahaya tersebut
- Menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, sepatu, baju yang tertutup)2

Pertolongan pertama :
- Apabila tersengat ubur – ubur diberikan cuka
- Tertusuk bulu babi, diberikan amoniak
- Tersengat ular laut, diberikan anti bisa ular (ABU)

Pertolongan Pada Kondisi Bahaya Lainnya :
-Tenggelam : Resusitasi Jantung Paru
- Penyakit dekompresi :
* Banyak minum (rehidrasi)
* Diberikan analgetik
* Diberikan oksigen murni
* Rekompresi basahuntuk hasil maksimal. Golden period (periode waktu terbaik) penanganan dengan menggunakan chamber < 6 jam
- Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Rumah Sakit, Fasilitas kesehatan) 

Hipotermia 
- Definisi : kehilangan panas tubuh lebih besar dari yang dihasilkan.

- Gejala klinis :
√Gejala lokal:
- Dingin pada ujung jari kaki dan tangan
- Kekuatan menggenggam menurun
- Timbul sakit dan baal dari tangan dan kakiGejala sistemik 
- Vasokonstriksi pembuluh darah
- Tekanan darah naik, peningkatan cardiac output, berlanjut -> metabolic rate menurun, cardiac output menurun -> penurunan kesadaran

Tatalaksana:
- Ganti pakaian kering
- Selimut dan minum hangat- Tidak sadar? -> infus NaCl

Pencegahan :
-Pakaian pelindung (wet/dry suit)
- Peningkatan jaringan lemak subkutan (makanan bergizi)
- Mengurangi latihan dalam air
- Adaptasi 

Nyaris Tenggelam
Definisi : Situasi yang menyebabkan terhisapnya air masuk ke dalam paru - paru (aspirasi).

Akibatnya menyebabkan ketidaksadaran penyelam  (hipoksia jaringan, asidosis darah, hemokonsentrasi, edema paru).

Gejala klinis :
-Tergantung beratnya “nyaris tenggelam” tersebut
- Ringan : batuk
- Berat : buih keluar dari tenggorokan, sering tidak nafas, nadi tidak teraba

Tatalaksana :
- Secepatnya bawa korban ke permukaan dan lakukan resusitasi

Pencegahan :
-Peningkatan teknik berenang dan menyelam
- Peningkatan pengetahuan cara resusitasi
- Jaket pelampung

Jadi, kesimpulan dalam artikel penyelaman kali ini adalah menyelam merupakan kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 

Perubahan fisiologis penyelam dikarenakan perbedaan tekanan. Tekanan atmosfer akan menurun pada ketinggian karena atmosfir diatasnya berkurang, sehingga udara pun berkurang. Demikian sebaliknya tekanan akan meningkat bila seorang menyelam di bawah permukaan air.

Penyakit akibat penyelaman ada beberapa yaitu:
1. Barotrauma ditunjukkan oleh adanya kerusakan berbagai jaringan tubuh.
2. Penyakit dekompresi disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh
3. Penyakit akibat gas pada penyelaman salah satunya adalah Narkosis Nitrogen yaitu kenaikan tekanan parsial dari gas yang inaktif dalam metabolisme. 
4. Penyakit akibat binatang laut berbahaya. 
5. Hipotermia
6. Nyaris tenggelam

Demikian sesi bersama Dokter GeJe kali ini. Semoga menyenangkan dan menambah wawasan tentang dunia penyelaman. Sampai jumpa di sesi berikutnya. Maturnuwun.

Chamber RSAL MIdiyato S Tanjung pinang 25.10.2021




0Comments

Previous Post Next Post