Sifat manusia itu umumnya itu suka rasan rasan alias ngerasani. Membicarakan orang lain. Dengan aneka topiknya.
Mulai dari wajah yang di faisal eh facial, ukuran tubuh yang penuh perlemakan atau cungkring, setelan yang dipakai. Hingga pilihan makanan dan cara makan. Bahkan berita hoax, gak jelas pun dibahas.
Dan itu pun ada pada diriku . Juga keluarga kami. Makanya, istifgar selalu jadi senjata pamungkas. Agar rasan rasan alias berghibah, tidak kebablasan.
Dan contoh ini terjadi kemarin. Saat Hari kelahiran Kekasih Alloh Rasulloh SAW. Keluarga ingin membuat spesial day untuk ibundaku . Yang selama pandemi, sangat jarang keluar rumah. Istri dan anak anakku memutuskan untuk mengajak makan bersama. Dengan menu arabik kesukaan ibunda.
Dipilihlah salah satu resto Arab terbaik di Surabaya. Yang berada di tengah kota Surabaya. Makanan arab berkelas, yang harganya cukup lumayan agak bikin kuras2 ateem hehehe.
Kami sudah biasa ke resto ini, tapi jarang bersamaan sekeluarga. Biasa sendiri sendiri2. Anak lakiku dengan temannya. Atau Aku berdua istri.
Dan selalu ada orang baik yang membayari kami. Siapa itu? Itulah kamu iyaaaa kamu 🤣😂🤣
Karena ini spesial day, maka walau hanya berempat saja, keluarga dadan maksimal.
Istriku senang dengan baju design Lia Afif dan tas handmade mas Harry Darsono. Anak cowok baru dapat baju dan jaket kiriman kliennya dari Oklahoma dengan sepatu tas pinggang yang aku beli di hawaii. Anak cewek juga pakai busana muslim dengan designer yang sama dengan ibunya. Dengan jilbab yang dibeli di yordan dan aksesoris dari Turki. Pokoknya Full begaya abis.
Mungkin kangen kondangan yang jarang gara gara PPKM.
Setelah duduk di tempat duduk ruang khusus, tak lama lewat rombongan satu keluarga. Yang duduk diluar. Karena sekat itu terlalu jauh, jadi kita bisa melihat mereka.
Yang laki laki memakai baju koko lusuh, bersarung asal asalan, berkopyah kusam.
Dan kegedean. Berkulit hitam. Brewok dan jenggot awut awutan. Bersendal jepit pula!
Yang wanita cukup cantik. Berjilbab, bertas biasa saja tapi berbaju semi daster!
Anak kecilnya 1 orang, sibuk kesana kemari berlarian. Dan ada 1 orang juga, laki laki berbaju yang nyaris sama, bercelana cingkrang. Lagi lagi bersandal swallow plastik meski bukan sendal jepit.
Keluargaku pun kepo. Tidak banyak orang yang makan di RM timur tengah ini. Karena 1 set nasi kebuli termurah 275 ribu rupiah! Es teh nya 25 ribu booo 🤣.
Tapi keluarga ini, dengan gaya pakaian sederhana bahkan asal asalan. Makan diresto yang harganya cukup menguras ateem ini. Bahkan seperti orang baru bangun tidur, pergi ke pasar terus langsung 'ngewarung' disini.
Istilahnya, ini resto bintang lima buat ku sekeluarga. Tapi warung ala kadarnya buat mereka sekeluarga. Duh!
Lalu keluarga pun lanjut makan.
Tak lama mereka selesai makan dan pulang duluan. Lalu mereka masuk kendaraan yang dari tadi dibahas oleh anakku cewek yang penghoby mobil, tapi belum mampu beli hahaha. Dia bilang ada mobil keren mah, siapa ya yang punya?
Dan ternyata keluarga berpenampilan asal asalan itu, masuk ke mobil Audy S7 yang berharga 1,8 M. Dan meninggalkan tips dimeja, bukan recehan tapi ratusan ribuan.
Masya Alloh.
Betapa malunya hati kita sekeluarga. Yang hanya menilai orang dari penampilannya saja. Kita, terutama aku sekeluarga, masih mudah terpesona dengan segala pernak pernik dunia.s
Bahkan sering memandang rendah orang dari penampilannya. Sehingga lupa bahwa ini hanya titipan semata. Yang tidak perlu dibangga banggakan.
Memang kita harus memantaskan diri, tapi bukan bermewah dan bermegah megah diri. Karena kepantasan diri kita dihadapan Alloh, adalah kesediaan diri untuk bermanfaat dan berbagi pada manusia dan kemanusiaan.
Seperti yang dicontohkan keluarga sederhana tadi, yang meninggalkan tips ratusan ribu rupiah berlembar lembar.
Pelajaran indah bagi ku dan keluarga disaat Hari kelahiran Kekasih Alloh, Muhammad Rasulluloh SAW
12 Rabiul awwal 1443H/19.10.2021
DokterGeJe muhasabah diri di MaulidurRasulluloh
Post a Comment