Waktu berjalan cepat
Kini bahkan darah penguasa pun
Tak lagi semerah dulu
Dan tulangnya pun berulat berbenalu
Kutengok diriku, malu aku
Karena aku pun begitu
Darahku hitam, tulangku pun keropos lantak
Bara semangat tuk bangsa
Tergantikan silau permata , tahta dan kuasa
Menumpuk harta, gunakan segala cara
Bermuka segala, halalkan segala
Kutengok diriku, malu aku
Tak mampu kuberbuat sesuatu
Karena aku pun begitu
Karena darahku hitam, tulangku pun keropos lantak
Bangsa butuh sosok, bangsa butuh panutan, Bangsa butuh teladan kebaikan
Bukan yang lemah dan main perasaan
Mereka butuh pemimpin tegas
Tak takut kritik dan ancaman
Bukan pengumbar janji dan pemberi harapan semu.
Kutengok diriku, malu aku
Tak mampu kuberkata, lidahku kelu,
kataku bisu, hanya menatap beku
Karena aku pun begitu
Karena darahku hitam, tulangku keropos lantak
Lalu kita teriak Merdeka?
Derita bangsa belum usai. Ada dimana mana
Lalu kita bilang hidup tenteram dan bahagia?
Padahal aku tahu dan kamu pun tahu
Masih banyak yang makan sepiring bertiga
Masih banyak yang kesulitan segala
Masih banyak yang hanya menonton kemewahan belaka
Sambil tersenyum
Dan tetap ( berusaha ) bahagia
Malu aku , karena aku pun penyebab itu
Karena darahku telah menghitam
Dan tulangku pun keropos lantak tak berdaya
Tapi tetap lirih bersuara: MERDEKA!
Sungguh malu aku. Tuhan Mohon AmpunMu
Gurindam berbait 29.08.2021.23.59wib
Dokumentasi: Baksos peduli veteran pandemi covid19 YBSI bersama LVRI Ranting Siwalan kerto Surabaya 29.08.2021 09.00-11.00 WIB
Post a Comment