name='rating'/> Belajar dari Ucil petugas pemulasaran Jenazah
YBSI PEDULI dan BERBAGI
Hisnindarsyah 

Kali ini YBSI mulai menyisir untuk berbagi dengan cara berbeda. Berbagi untuk petugas pemulasaran jenazah yang ada di beberapa Rumah Sakit. Di Surabaya.

Sabtu berkah 25 juli 2021. 
Dengan penuh semangat, rombongan yang hanya terdiri dari 5 orang dan 2 mobil pun bergerak. 
Komandan langsung Ketua YBSI Virly Mavitasari , Dan ketua relawan muda medis YBSI Azzeldine Aliya Zahira, langsung turun.

Sore itu panas masih terik. Tapi YBSI berusaha membawa setetes air. Yang mungkin tak berarti. Tapi dilakukan dengan doa sepenuh hati. Apa lagi saat ini , pandemi belum juga usai. Apalagi berhenti. 

Namanya pak Ustadz Wawan. Biasanya dipanggil Ucil: Ustadz Kecil. Tubuhnya yang kurus ,kecil, tapi ramping, membuat panggilan itu tersematkan. Tapi depannya tetap ustadz. Sebagai penanda. Dia paham ilmu agama. Setidaknya mengeyam sekolah agama. Bukan cuma sekedar ustadz ' tempelan'. 

Ucil bertugas di salah satu rs swasta islam di Surabaya. Infonya sudah hampir sepuluh tahun dia bertugas disana. Sebagai petugas pembimbing rohani. Sekaligus petugas kamar jenazah. Dia tidak sendirian . Ada sekitar 6 orang yang bersama dengannya. Mereka berganti gantian menurut shift jaga. Mereka sangat senang dan menikmati pekerjaan ini.

" saya menganggap jenazah yang saya rawat ini, seperti diri saya sendiri. Jenazah ini adalah kaca benggala. Pengingat diri. Bahwa suatu saat, saya pun akan seperti ini. Semoga ada yang bersedia merawat saya, tanpa merasa direpotkan. Seperti saya merawat, memandikan, membersihkan dan mengkafani, hingga mensholatkan mereka dengan penuh kesungguhan karena mengharap ridhoNya. ". Masya Alloh. 

Dan pandemi pun terjadi.

Dan ini tidak main main . Ucil dan teman teman, yang biasanya sehari menangani 3 hingga 5 orang jenazah. Sekarang minimal harus merawat jenazah rata 2 10 orang perhari. Bahkan pernah sampain15 orang dalam sehari. Dan itu dilakukan oleh tim yang itu itu saja.

" Tidak capek pak? ". 
Ucil menjawab, " kalau tidak capek, berarti saya robot". 
" Namun pastinya lebih lelah dihisab malaikat karena tidak amanah dihadapan Alloh yang sudah dimulai dari liang kubur. 
Saya takut tidak amanah. Mengurus jenazah ini amanah. Dan itu membuat kami tidak capek. Hanya tolong bantulah kami. Dengan sadar taat pada Prokes dan apa sajalah yang bisa meminimalisasi jatuhnya korban karena pandemi".

Kembali lagi ketua YBSI dan relawan YBSI menunduk. Dengan pikiran berkecamuk. 
Sedih, malu, kagum, salut, bersyukur. Entah apa lagi yang terasakan dibathin ini.

Mereka lalukan itu karena menjaga amanah. Merawat jenazah itu amanah. Jangan main main dengan amanah. Jabatan , pangkat,kekuasaan, harta, keluarga ,itu semua amanah. Dan akan diminta pertanggungjawababnya kelak di yaumil hisab. Walau ' hanya' sebagai petugas kamar Jenazah. Lalu yang memiliki amanah yang lebih tinggi, lebih besar lagi, tidakkah terpikirkan akan hisab ini? 

Mendadak aku menggigil. Betapa tidak mudah mengemban amanah.

Terbayangkah oleh kita bagaimana memakai APD lengkap mengurus jenazah?
Mulai memandikan, membersihkan, mengkafani dan mensholati. Hingga memasukkan dalam mobil jenazah.
Tercepat 30 menit. Maksimal 1 jam. 
Kalau sepuluh orang? Kalau lima belas orang?
Terperangkap baju Hazmart yang berat dan pengap?

Aku sudah sering merasakan. Sesak dan pengabnya di baju astronot itu. Sehingga sering aku abai , akhirnya. Bukan jumawa karena sudah terinfeksi covid fergusoh 2x. Sudah vaksin. Atau badan kebal virus.
Tapi lelah, pengab, sesak jika terus terusan memakai itu semua. 

Aku bisa membayangkan beratnya tanggung jawab mereka. Tapi aku juga bisa melihat senyum tulus ada di wajah mereka.  
Dengan atau tanpa baju astronot alias APD.

Mereka bukan orang kebal virus
Mereka bukan orang kebal penyakit
Mereka bukan orang kaya harta dan berkuasa
Mereka bukan orang populer dgn pekerjaan mentereng. 
Mereka hanya pekerja pemulasaran jenazah
Tapi ketaqwaan dan keikhlasan mereka
Tiada tara
Aku dan mungkin kita semua, tidak ada apa apanya dibandingkan mereka.

Mari kita terus bersyukur atas nikmat sehat dan kemudahan rizki yang Alloh amanahkan. Pada kita. Di minggu ini dengan bermanfaat dan berbagi. Sudahkah ?

Bumi gurindam minggu 25 Juli 2021 
Hisnindarsyah dokterGeJe- DoktorGePe

#YayasanBangunSehatIndonesiaku
#Ayoberbagidanpeduli

Dokumentasi: 
YBSI PEDULI Petuga pemulasaran jenazah di 3 RS di Surabaya Sabtu 24 Juli 2021. Terbagikan 40 paket nasibox, 40 paket bingkisan ( beras,gula, minyak, biscuit kaleng, kopi, teh,susu, dll) dan 40 paket suplemen. 

Terimakasih semua saudaraku simpatisan YBSI yang telah membersamai kegiatan2 selama ini. Semoga Alloh selalu memudahkan rizki dan memberi nikmat sehat. Amiin YRA.







0Comments

Previous Post Next Post