name='rating'/> BUDAYA TA'ZHIM JEPANG
Hisnindarsyah
DokterGeJe Blangkonputih 

Jepang terkenal dengan kegigihannya dalam membangun negaranya menjadi negara maju. Negara-negara di seluruh penjuru dunia pun mengakuinya. Memang, karena pengaruh letak geografisnya, maka negara ini jadi rawan bencana. Tapi apa ada yang pernah dengar Jepang jatuh miskin? Jawabannya tidak.
Sempat krisis sesaat saat kekalahan dalam.perang dunia kedua dan kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Selebih itu, justru mereka semakin maju.

Sebenarnya apa sih rahasianya? 
Daripada cuma baca komik atau nonton kartun Jepang aja, sesekali coba pelajari gaya hidup orang-orang Jepang yang membuat mereka selalu terdepan.
Ini adalah proses berikhtibar: belajar berhikmah , bukan menyebut siapa leboh hrbat dari siapa.
Namun, jika hal tersebut baik untuk instrospeksi dan muhasabah diri, whynot? 

Tanpa bermaksud untuk mengecilkan keberadaan bangsa Indonesia yg besar ini, menarik untuk mengulas tentang beberapa kebiasaan positif orang Jepang yang layak dicontoh sehingga hidup mereka bisa lebih maju. 

1. Meski mereka banyak menciptakan inovasi di bidang teknologi, tapi mereka sangat membatasi penggunaan gagdet.

Para siswa di Jepang nggak diperbolehkan membawa gadget.

Jepang memang terkenal dengan berbagai teknologi canggihnya, termasuk gadget. Namun justru siswa-siswa di Jepang dilarang membawa gadget ke sekolah. Selain supaya mereka lebih fokus dalam belajar, peraturan ini menghapuskan perbedaan antar siswa. Jadi nggak ada diskriminasi antara ‘si kaya’ dan ‘si miskin’ di sekolah.

Sedang kita? 
Kalau kita masih ke mana-mana bawa gadget, bahkan sampai masuk WC sekalipun. Sikap ini membuat kita menjadi pribadi egois dan nggak tanggap kehidupan nyata.

Ini aku rasakan ketika pelajaran di kelas kursus. Dimana semua gagdet kami, dikumpulkan. Selama 2 jam pertama kami total hanya melihat presentasi dan layar komputer.

Dan sungguh, buatku , ini siksaan. Karena terbiasa setiap menit melihat gagdet, meski hanya untuk melihat status orang lain. 

Berat , karena kita telah jadi budak gagdet tanpa disadari.

2. Buat orang Jepang, waktu adalah uang. Mereka nggak akan keberatan untuk kerja lembur tanpa libur.

Jepang memang terkenal dengan budaya gila kerja nya. Bagi mereka, untuk meraih sebuah kesuksesan adalah dengan bekerja keras. 

Soal waktu, mereka nggak pernah 'ngaret'. Mereka selalu datang ke tempat kerja lebih awal dengan alasan agar tidak terlambat. 

Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan agak memalukan di Jepang, karena seakan-akan pegawai tersebut tidak terlalu dibutuhkan oleh perusahaan. Para pekerja di Jepang dengan sukarela memberikan performa terbaiknya, sampai lembur pun mereka lakukan dengan senang hati.

Namun disisi lain, hal ini memberi dampak stressor sangat tinggi. Karena kehidupan mereka dipenuhi planning, action dan evaluasi. Begitu terus. Padahal tubuh punya hak untuk rileks dan istirahat.

Sedang ,kalau kita mah super santuy man.😘😘😘

3. Saking mandirinya, orang Jepang ogah ditraktir atau menraktir. Hidup lebih praktis kalo bayar masing-masing.

Jangan heran kalau orang Jepang anti sama yang namanya 'ngutang'.
 Sejak kecil, mereka sudah diajarkan untuk mandiri. Saat di bangku sekolah misalnya, mereka dibiasakan untuk membawa peralatan mereka sendiri. Mulai kotak makanan, minuman hingga perlengkapan belajar.
Mereka malu , jika ada perlengkapan yangtertinggal ,misalnya. Atau meminta sesuatu, seperti meminjam , dari temannya.

Mereka juga bertanggung jawab akan barang yang menjadi kepemilikan mereka sendiri. Ini juga yang jadi alasan kenapa mereka nggak mau ditraktir atau menraktir, karena mereka terbiasa melakukan apapun sendiri.

4. Karena pengetahuan dan wawasan dianggap nomor satu, membaca buku jadi semacam candu.

Sebagian besar masyarakat Jepang selalu menghabiskan waktu untuk membaca buku. Atau apa saja yang mengasah otak mereka. 

Kebiasaan ini bisa dilihat saat mereka berada di dalam kendaraan umum seperti di kereta. Orang-orang Jepang biasanya membaca buku pelajaran, komik, majalah, koran dalam bentuk cetak maupun secara elektronik melalui gadget-nya. Budaya ini sudah sangat kental dengan masyarakatnya.

Jadi, kamu yang selama ini menghabiskan waktu perjalannya dengan mengobrol hal yang nggak penting, bengong atau memainkan gadget, coba deh belajar dari kebiasaan orang Jepang.

5. Nggak fasih Bahasa Inggris bukan jadi masalah, yang penting selalu bersikap santun dan ramah.

Orang Jepang sangat ramah dan bersahabat. Mereka cenderung untuk selalu menyapa dan mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya, sekalipun itu orang asing yang belum mereka kenal. 

Kebanyakan mereka nggak lancar berbahasa Inggris karena sangat menjunjung tinggi bahasa lokalnya. Mereka sangat hati-hati dalam berbicara, karena mereka menjaga perasaan orang yang diajak bicara. Dalam hal ini, “baper”nya orang Jepang ada manfaatnya.

6. Mereka adalah orang-orang yang menghargai proses. Dalam hidup ini, segala hal harus berubah jadi lebih baik.

Ini adalah salah satu karakter positif yang dimiliki oleh orang Jepang. Mereka tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi lebih pada proses. 
Mereka tidak mudah puas dengan hasil yang diperoleh. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka selalu selangkah lebih maju. 
Hal ini tampak dari ekspresi mereka yang selalu bersemangat menyongsong setiap pekerjaan dan tantangan, karena mereka yakin dengan semangat dan kerja keras akan memberikan hasil yang baik.

7. Kesehatan adalah yang utama. Itulah mengapa orang Jepang hobi makan sayur dan ikan

Banyak menu makanan khas Jepang yang disajikan dalam bentuk yang masih mentah.
Itu semua karena orang Jepang menganggap makanan yang terlalu lama diolah akan mengurangi kadar zat gizi yang terkandung dari makanan tersebut.

Orang Jepang sangat menyukai yogurt, acar, dan tofu. Karena di dalam makanan tersebut terkandung isoflavon yang tinggi yang bisa membantu daya tahan tubuh.

Orang Jepang juga sangat suka dengan makanan-makanan yang berasal dari laut. Karena di dalam makanan dari laut ini mengandung zat antioksidan dan kandungan asam lemak omega 3, yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan kecerdasan otak.

8. Disiplinnya orang Jepang patut diacungi jempol. Karena patuh peraturan, mereka pantang menyerobot antrian.

Orang Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan raya. 
Orang Jepang sangat loyal terhadap peraturan, termasuk untuk urusan mengantre. Antri sudah menjadi budaya disiplinnya orang-orang Jepang. Mereka nggak akan menerobos antrian apapun yang terjadi. Kalau kalian coba bertanya kepada mereka kenapa mereka selalu taat kepada setiap aturan, maka jawabannya akan sederhana, karena itu adalah aturan, titik.

9. Tradisi adalah sesuatu yang sangat dihormati, tidak akan hilang walau sudah berdampingan dengan modernisasi.

Menjadi negara maju tidak menjadikan Jepang meninggalkan tradisi dan memegang teguh kebudayaan yang diwariskan nenek moyangnya. 

Ini adalah alasan kenapa orang Jepang nggak fasih berbahasa Inggris, meski mereka mempelajari. Mereka sangat menghormati budaya lokal dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Memang kebiasaan baik bisa datang dari mana saja. Nggak ada salahnya untuk mencoba kebiasaan masyarakat Jepang, karena itu adalah kebiasaan baik. 

Tapi jangan karena mengikuti kebiasaan budaya lain, kebiasaan baik bangsa sendiri, ditinggalkan.

Kita majukan bangsa Indonesia dengan mencontoh hal yang baik dari bangsa lain, tapi kepribadian luhur bangsa Indonesia harus tetap terjaga.

Salam Indonesia tradisi terjaga
28 Januari 2017

Repost: 23.01.2021

#dokterGeJekangentraveling


0Comments

Previous Post Next Post