Makna pahlawan itu sangat luas.
Bukan hanya ditasbihkan pada orang yang bertempur melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan dengan penuh kegagahan beranian saja, yang disebut pahlawan.
Namun makna pahlawan yang sesungguhnya adalah niat, tekad seseorang yang rela berjuang dan berkorban demi kebaikan dan kemanfaatan yang lainnya.
Kepahlawanan adalah keberanian untuk berkorban demi kepentingan dan kemanfaatan orang lain, yang membutuhkan.
Tulus, ikhlas ,tanpa pamrih.
Di era pandemi Covid-19 ini, banyak pahlawan-pahlawan yang telah lahir, hadir dan tercipta, tanpa kita sadari. Bahkan keberadaannya pun, kadang tidak kita pedulikan. Karena profesi itu dianggap sesuatu yang tidak penting dan tidak menghasilkan secara finansial.
Memang di era kompetisi hedonis dan materialis seperti saat ini, profit dan keuntungan menjadikan profesi yang banyak diminati, rata-rata harus selaras dengan target materi yang didapatkan.
Sehingga kepedulian menjadi rentan disalahartikan. Sering malahan, kepedulian menjadi jargon tanpa bukti nyata. Nilai kepahlawanan mulai memupus dan tergerus oleh putaran waktu dan zaman.
Nyaris hilang.
Pahlawan adalah jiwa yang terpanggil untuk menegakkan kebenaran, menegakkan keadilan, kesiapan dan kerelaan untuk berkorban, ketika berhadapan dengan kebatilan.
Tidak ada kompromi terhadap kemungkaran.
Dan pahlawan, selalu menegaskan posisinya. Untuk berada pada ketidaksediaaan untuk berlaku dzalim dan akan selalu berlaku adil. Tanpa berpikir untuk mendapat untung alias profit atau tidak.
Ada yang mengaku pahlawan, tapi menjadikan keuntungan pribadi, sebagai tujuannya. Apapun yang dilakukannya: semua upaya, ikhtiar dan usaha, dilakukan untuk keuntungan bagi dirinya sendiri dan kelompoknya.
Dia pun berjuang untuk itu. Dia pun rela berpeluh keringat, bermandikan darah, jika perlu.Namun seluruh target terkonsentrasi pada dirinya dan kelompoknya saja.
Itu aku sebut pahlawan profit alias pahlawan yang ahli mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Namun hanya untuk dirinya dan ‘sedikit’ saja, yang terbagikan pada lingkungannya. Salahkan hal ini? Jangan gampang menyalahkan mereka. Karena kita pun belum tentu benar.
Bahkan mereka inipun dianggap pahlawan. Tapi untuk kelompoknya saja. Atau oleh pribadinya sendiri.
Dia tetap pahlawan , karena ikhtiar dan kerja keras perjuangannya. Tapi Pahlawan profit.
Ada lagi sosok pahlawan, yang menjadikan semua upaya, kerja keras dan perjuangannya, adalah semata untuk kepentingan orang lain. Rela berkorban, tanpa memikirkan, dapat keuntungan apa dirinya, dari perjuangan itu.
Tapi dia yakin, bahwa perjuangannya itu akan memberi manfaat bagi orang banyak. Tidak hanya untuk dirinya atau kelompoknya saja.
Namun juga bermanfaat untuk alam, lingkungan, kawan dekat maupun kawan jauh, saudara dekat maupun saudara jauh. Bahkan lawan sekalipun, akan merasakan manfaat dari keberadaannya.
Perjuangan yang tidak berpamrih, perjuangan yang tulus, kerelaaan berkorban, dengan niat menegakkan kebenaran, melawan kezaliman. Semua dilakukan , semata karena keyakinan bahwa “ Sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR.Thabrani, Al Mu’jam, Juz VII hal 58, dari sahabat Jabir bin Abdullah r.a).
Ini yang aku sebut Pahlawan Benefit.
Tidak semua orang yang ber’untung’, akan memberi manfaat. Namun semua orang yang bermanfaat, pasti akan menjadi orang yang ber’untung’.
Di era pandemi Covid19 ini, banyak orang yang berjuang dan memberi konstribusi pada penanggulangan penyebaran wabah ini dengan mematuhi protokol Kesehatan Covid19. Mereka semua berhak disebut pahlawan Covid19.
Tidak hanya tenaga medis, paramedis saja.
Namun mereka yang berjuang digaris terdepan penanggulangan Covid19 adalah masyarakat yang sadar, tidak abai dan terus membantu menyadarkan orang lain, agar patuh pada protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid19. Mereka layak disebut Pahlawan Covid19.
Kerelaan, keikhlasan dan saling membantu mencegah penyebaran Covid19, ditambah dengan keikhlasan untuk bermanfaat bagi sesama, sangat diperlukan.
Kepedulian, kesediaan saling berbagi, positivisme dan positif thingking, istiqomah dalam berbagi adalah bagian dari kemanfaatan sebagai pejuang melawan Covid19.
Inilah nilai yang harus dibangun dalam edisi pahlawan milenial di era pandemi Covid19.
Kepahlawanan yang dibangun dari nilai kesadaran mematuhi protokol kesehatan, untuk tujuan menyelamatkan diri sendiri dan juga orang lain.
Disinilah diperlukan daya juang untuk memotivasi diri, tanpa berpikir untung rugi, profit atau non profit, semata dengan satu tekad bersama. Merdeka dan berdaulat di tanah air sendiri, dengan mengenyahkan Covid19. Eradikasi Covid19 istilah kerennya, dalam bahasa medis.
Mungkinkah itu ?
Jawabannya ada pada dirikita sendiri dan seluruh rakyat Indonesia.
Siapkah kita terus bertempur melawan Covid19 ini?
Menang atau kalah dalam suatu pertempuran adalah hal yang biasa. Namun pilihan untuk menjadi pahlawan profit atau pahlawan benefit, pada era pandemi Covid19, memberi arti penting bagi para pejuang Covid19.
Selamat hari Pahlawan 2020. Merdeka!!!
“ Orang yang ber’untung’, belum tentu bermanfaat, orang bermanfaat, sudah pasti beruntung”
DokterblakonputihGeJe 10.11.2020
Post a Comment