name='rating'/> *Manfaat Terapi Oksigen Hiperbarik Pada Pasien Dengan Pembesaran Prostat Jinak/ BPH (Bening Prostatic Hyperplasia) & Post TURP (Transurethral Resection of The Prostate a)*
Oleh : Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL. Subsp. KT(K),SE., M.Kes., MH., C.FEM

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau dikenal dengan pembesaran prostat jinak adalah kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembesaran yang mengakibatkan aliran urine menjadi tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas.

TURP atau transurethral resection of the prostate adalah operasi untuk mengatasi pembesaran prostat tersebut. TURP dilakukan dengan memotong jaringan di bagian dalam prostat yang bermasalah.

Terapi oksigen hiperbarik (TOHB) adalah teknologi medis yang dilakukan dengan prinsip pemberian oksigen ke jaringan target pada kondisi tekanan tinggi untuk meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam darah. Selama tiga dekade terakhir ini, terapi oksigen hiperbarik telah digunakan dalam berbagai kondisi, termasuk cedera jaringan akibat radiasi, keadaan non-penyembuhan dengan iskemia dan neoplasma ganas. Di bidang urologi, oksigen hiperbarik juga telah diterapkan pada beberapa kondisi patologis (misalnya sistitis hemoragik akibat radiasi, gangren Fournier, sistitis interstisial, infertilitas pria, cedera ginjal akut, dan kanker urologis).

Hipoksia merupakan faktor utama dalam penyembuhan luka yang tertunda, menyebabkan penurunan aktivitas fibroblas dan produksi kolagen yang tidak normal. Selanjutnya, infeksi sekunder dan cedera tambahan berkontribusi pada morbiditas lanjut yang serius. HBOT menciptakan tekanan parsial oksigen tinggi pada organ sistemik dan tekanan oksigen jaringan. Kondisi hiperoksia mempromosikan proses penyembuhan jaringan melalui efek anti-inflamasi, peningkatan aktivitas fibroblastik, pengurangan fibrosis interstisial, pembalikan pergantian pembuluh darah dan efek mikrobisida.

Prostat adalah kelenjar yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. 60% pria dewasa berusia lebih dari 60 tahun dan 80% pria berusia lebih dari 80 tahun beresiko mengalami pembesaran kelenjar ini, dan menjadi sumber masalah utama pada keluahan buang air kecil.

Gejala utama hiperplasia prostat adalah buang air kecil yang terhalang/tertunda/sedikit demi sedikit/macet. Pasien merasa bahwa uretra tidak sepenuhnya kosong, dan ini sering disertai dengan kebutuhan untuk sering buang air kecil (anyang-anyangan). Keinginan untuk buang air kecil ini makin meningkat di malam hari, kemudian menjadi sulit untuk menghentikan kebocoran urin dari uretra (ngompol).

Penyebab pollakiura (sering BAK) yang terjadi pada kasus pasien dengan hiperplasia prostat adalah suplai oksigen yang tidak mencukupi untuk jaringan otot detrusor, yang mengalami "imobilisasi" cukup lama karena efek pembesaran prostat, sehingga mencegahnya untuk menjalankan fungsinya dengan baik. 

-Manfaat Peningkatan pasokan oksigen untuk kasus tersebut :
1. Meningkatkan vaskularisasi detrusor
2. Meredakan peradangan kulit oleh spesies oksigen reaktif yang memiliki efek antibiotik yang kuat
3. Meningkatkan kebugaran fisik dan memperkuat detrusor
4. Meningkatkan kemampuan uretra untuk menumpuk lebih banyak urin, terutama di malam hari.

Selain itu, prostatitis kronis adalah salah satu penyebab infertilitas pria. HBOT (terapi oksigen hiperbarik), dengan meningkatkan mikrosirkulasi dan oksigenasi organ panggul, memperbaiki struktur sperma dan meningkatkan parameter fungsi ejakulasi.

Penelitian tentang manfaat HBOT untuk hiperplasia prostat jinak dan radang prostat sejak tahun 1992, di bawah pengawasan dr OB Loran dari University of Moscow. Penelitian yang dilakukan oleh mereka pada tahun 1996 pada sekelompok 30 pasien, mengkonfirmasi keefektifan terapi oksigen hiperbarik terapi dapat memperbaiki kondisi detrusor. Terapi HBOT ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan keluhan pollakiuria, keinginan untuk sering buang air kecil, terutama di malam hari.

dr. Kalns dan rekannya di Davis Hyperbaric Laboratory, Pangkalan Angkatan Udara Brooks dari San Antonio di Texas, AS menggunakan terapi oksigen hiperbarik dalam pengobatan kanker prostat. Mereka memperhatikan bahwa terapi ini meningkatkan keefektifan kemoterapi dan radioterapi, yang menghancurkan lebih banyak sel kanker pada saat bersamaan. Terlebih lagi, spesies oksigen reaktif (ROS) yang dihasilkan dalam kondisi konsentrasi oksigen tinggi menyebabkan reaksi yang disebut tekanan oksigen, yang menjadi predisposisi penghancuran sel kanker. 

Ilmuwan dari Departemen Urologi dan Transplantasi Ginjal di Universitas Washington, AS, telah membuktikan efek positif terapi oksigen hiperbarik pada pengobatan komplikasi setelah radioterapi kanker prostat. Terapi ini juga dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kesejahteraan pasien yang menderita penyakit rahim kronis.

Selain itu, beberapa lusat terapi oksigen hiperbarik di dunia, yang turut serta aktif dalam praktek terapi hiperplasia prostat jinak dan komplikasi setelah radioterapi kanker prostat, yaitu :
- Florida Oxygen, USA
- HyOx Medical Treatment Center – NW Atlanta, USA
- BaroMedical Hyperbaric Oxygen Therapy, Westminster, Canada
- Hyperbaric Medical Solutions Woodbury NY, Manhattan NY, Medford NY, San Francisco, CA, USA
- Catawba Valley Medical Center NC , USA
- Allegan General Hospital MI, USA
- LakeshO2re Hyperbaric Center, Chicago, USA













0Comments

Previous Post Next Post