name='rating'/> Problem Penyelaman : Barotrauma
Oleh : Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah,SE., M.Kes., MH., CFEM.

Editor: Maugfiroh hidayah 

Aktivitas menyelam, baik menyelam basah (Scuba/Free diving dan snorkeling) ataupun menyelam kering (Hyperbaric Oxygen Therapy) telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun di samping itu, aktivitas penyelaman juga memiliki resiko terutama jika tidak dilakukan dengan benar dan hati-hati.

Nah, salah satu diantara problem penyelaman yang seringkali dialami adalah barotrauma. Apa sih barotrauma? Secara mudah dan gampangnya, barotrauma adalah gangguan kesehatan yang terjadi karena perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.

Gimana? Sudah ada bayangankah tentang barotrauma? Atau masih belum mudeng? 

 Kita akan mengenal lebih dekat apa itu barotrauma, penyebabnya apa, resikonya apa saja, bagaimana pencegahan dan pengobatannya.

Sebelum kita masuk ke pembahasan inti, Pak Dokter akan menjelaskan dahulu tentang kecelakaan dan kesehatan penyelaman.

Kesehatan penyelaman adalah studi kesehatan manusia yang mempelajari tentang faktor determinan (yang menentukan) dalam aktivitas dan proses adaptasinya di lingkungan penyelaman (underwater). Mempelajari apa saja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. mencegah, dan merehabilitasinya melalui upaya yang terorganisasi agar tetap dalam kondisi sehat fisik dan mental.

Oke, setelah kita membahas kecelakaan dan kesehatan penyelaman, berikutnya kita akan masuk pada pembahasan inti, yaitu BAROTRAUMA.

Barotrauma adalah gangguan kesehatan yang terjadi karena perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.  Tekanan gas yang berada di tubuh secara normal seimbang dengan lingkungan. Apabila terjadi sumbatan maka yang akan terjadi adalah ketidakseimbangan tekanan. Dan mulailah terjadi kerusakan jaringan akibat ketidakseimbangan tersebut yang biasa disebut squeeze/squeese.

Barotrauma saat turun (descent) disebut squeese. Barotrauma saat naik ke permukaan (ascent) disebut reverse squeese.

Barotrauma tidak serta merta terjadi saat kita penyelam, setidaknya ada 5 syarat kondisi dimana dapat menyebabkan terjadi barotrauma : 
1. Harus ada ruang berisi gas
2. Ruang harus memiliki dinding yang kaku
3. Ruang harus tertutup
4. Ruang harus divaskularisasi, dan memiliki membran yang melapisi setidaknya satu dinding ruang
5. Harus ada perubahan tekanan ambien (Hukum Boyle)

Jadi, Secara keseluruhan barotrauma adalah problem medis yang paling sering terjadi di scuba diving. Dimana terjebaknya gas didalam ronga tubuh yang memiliki ruang tertutup seperti telinga, paranasal, paru, pencernaan, didalam masker dan diantara kulit dan drysuit.

Barotrauma tidak hanya terjadi pada telinga, namun juga anggota tubuh lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis barotrauma :
- Barotrauma Telinga
- Barotrauma Sinus
- Barotrauma Gigi
- Barotrauma Paru
- Barotrauma Digestive
- Barotrauma Mata
- Barotrauma Kulit

Di status ini, kita hanya membahas barotrauma pada telinga, mata, dan sinus. Yang lainnya akan dibahas pada lain kesempatan ya. Karena dibahas semua, akan sangat panjang.

A. Barotrauma pada telinga
Ada 3 macam barotrauma pada telinga, yaitu :
1. External Auditory Canal Barotrauma
2. Middle Ear Barotrauma/ Barotitis Media
3. Inner Ear Barotrauma

Perbedaan tekanan saat menyelam apabila tidak diimbangi dengan kemampuan adaptasi telinga yang cakap, dapat menimbulkan cedera. Oleh karena itu, bagi para penyelam sangat perlu memiliki kemampan equalizing dan teknik Valsava.

1. External Auditory Canal Barotrauma (Barotrauma pada liang telinga) 

Gejala dan tanda barotraumas liang telinga
-Nyeri
-Bengkak
-Eritema
-Petekie
-Lepuhan darah di dinding liang telinga
-Tidak adekuatnya equlisasi telinga tengah
-Valsava manuver yang dipaksa dapat memecah membran timpani

Penanganan
-Cuci liang telinga dengan cairan hangat kuku
-Bula jangan dipecahkan
-Tetes telinga antibiotik + kortikosteroid untuk mencegah infeksi

Pencegahan
-Biarkan air masuk kedalam liang telinga saat menyelam
-Jangan menggunakan ear plag atau penutup liang telinga saat menyelam.

2. Middle Ear Barotrauma/ Barotitis Media
Nama Lain Barotrauma Telinga Tengah :
- Aerosalphingotympani Otitis
- Otic Barotrauma
- Aerotitic Media
- Aero-Otitis Media

Barotitis media ini adalah paling umum permasalahan medis dalam penyelaman, dengan angka kejadian 40% dari penyelam. 

Permasalahan ini dapat dijelaskan oleh penerapan dari hukum Boyle yang berpotensi diperburuk oleh struktur dari tuba eustachian. Hukum Boyle menjelaskan bahwa tekanan dan volume memiliki hubungan terbalik di dalam rongga udara yang tertutup. 

Itu jugalah yang menjelaskan mengapa perubahan volume terbesar terjadi di permukaan, dimana resiko terbesar untuk middle ear squeeze terjadi di dekat permukaan.

Pada saat penyelam menyelam kebawah, tekanan hidrostatik dari air akan mendesak membran timpani kedalam, dan volume di rongga telinga tengah berkurang. 

Untuk mengatasi hal tersebut penyelam dapat melakukan equalisasi udara melalui tuba eustachius sehingga tekanan telinga tengah sama dengan tekanan lingkungan.

Gejala Squeeze Telinga Tengah :
-Nyeri telinga saat menyelam kebawah
-Telinga terasa penuh
-Pendengaran berkurang pada telinga yang terpengaruh
-Tinitus (telinga berdenging) ringan
-Vertigo, diperparah apabila membran timpani pecah dan air dingin masuk ke telinga tengah menyebabkan mual, muntah, dan disorientasi dibawah air.
-Pada pemeriksaan audiometri terdapat conductive hearing loss

Penanganan :
-Dekongestan
-Analgetik
-Topikal nasal spray
-Antibiotik apabila membran timpani pecah
-Membran timpani yang pecah akan sembuh 1-3 bulan, apabila dalam 1 bulan tidak sembuh dapat dilakukan operasi
-Tanpa komplikasi sembuh sendiri 3-7 hari
-Antihistamin
-Penyelam diistirahatkan sampai gejala hilang

Pencegahan :
- Bagi pemula, sebelum menyelam (diving atau terapi hilakukan training teknik equalisasi yang benar
-Penyelam melakukan equalisasi pada saat hendak menyelam dari permukaan, karena pada kedalaman 1.2 m tuba eusthacius terkunci
-Pertimbangkan topikal atau oral dekongestan pada kasus tertentu. 

3. Inner Ear Barotrauma
Telinga dalam barotrauma ini merupakan hal serius tapi jarang terjadi. Kondisi medis ini menyerang sistem kokleavestibularis yang dapat mencetus ketulian permanen atau disfungsi vestibular.

Barotrauma telinga dalam merupakan kondisi yang cepat ditandai dengan perbedaan tekanan antara telinga tengah dan telinga dalam, dimana dicetus oleh valsavah yang berlebih atau penyelaman kebawah dengan cepat, dimana selama tidak adekuatnya equalisasi telinga tengah.

Gejala
-Clasic triad tinitus gemuruh, vertigo, dan hilang pendengaran
-Telinga terasa penuh atau terblok pada telinga yang terpengaruh
-Mual
-Muntah
-Nistagmus
-Pucat
-Diapopresis
-Disorientasi

Gejala-gejala tersebut dapat terlihat pada saat trauma atau terlambat beberapa jam, tergantung dari derajat trauma dan aktivitas penyelam setelah menyelam.

Latihan isometrik yang kuat setelah menyelam dapat mencetus peerforasi atau parsial perforasi membran.

Pada pemeriksaan audiometri didapat sesineural hearing loss frekuensi tinggi yang parah, atau kehilangan pendengaran yg parah pada semua frekuensi.

Penanganan :
-Bed rest dengan kepala dielevasikan 30 derajat
-Hindari aktivitas yang berat
Recovery 3-12 minggu
-Operasi

Pencegahan :
-Hindari peningkatan tekanan telinga tengah secara mendadak atau dramatis, terutama pada pemula untuk melakukan equalisasi secara halus.

B.  Sinus Barotrauma
Ada 4 pasang sinus paranasal: 
- sinus frontalis
- Sinus maxilaris
- Sinus ethmoidales
- Sinus sphenoid.

Dimana terhubung dengan rongga hidung via sinus ostia. Jadi jika terjadi ketidakmampuan mempertahankan tekanan udara di setiap sinus paranasal saat menyelam turun, maka kondisi di sinus tersebut menjadi vakum atau tekanan negatif tercipta. 

Hal ini dapat menyebabkan kongesti atau kemampatan dari mukosa menyebabkan edema mukosa, dan perdarahan intramukosa, bula hemoragik dan perdarahan didalam sinus.

Sinus frontalis adalah yang paling sering terpengaruh diikuti oleh sinus maxilaris.

Gejala sinus squeeze :
-Penyelam mengalami peningkatan rasa nyeri yang sangat di lokasi sinus yang terpengaruh saat mnyelam kebawah.
-Saat menuju keatas/permukaan, udara yang masih di sinus mengembang dan mendesak mukus dan darah kedalam hidung dan masker.
-Kesemutan dan mati rasa pada pipi dan bibir atas.
-Sinusitis.

Penanganan :
-Menggunakan sistemik dan topikal vasokonstriktor (pseudoefedrin, phenylephrin dan oxymetazoline), analgetik, berhenti menyelam saat gejala masih ada, dan antihistamin jika perlu.
- Kortikosteroid 3-5 hari mempercepat penyembuhan. 
- Pemberian antibiotik apabila terdapat mukus purulen dan post nasal drip.

Pencegahan :
Sinus barotrauma biasanya terjadi pada penyelam yang mengalami infeksi saluran napas atas atau alergi yang parah, atau yang memiliki kelainan anatomi seperti polip atau deviasi septum.

Penyelam yang memiliki riwayat sinusitis atau barotrauma telinga tengah dapat lebih cenderung ke barotrauma sinus paranasal.

Hindari menyelam ketika mengalami:
-Infeksi saluran napas atas
Rhinitis alergika (pilek)
-Sinusitis
-Polip nasal
-Kondisi lain yang mempengaruhi aliran udara dari sinus ke rongga hidung.

C.  Mask Barotrauma

Mask barotrauma adalah kondisi dimana pada saat menyelam rongga antara masker dan air mengalami peningkatan tekanan ambien yang menciptakan tekanan negatif (Mask squeeze).

Bagi pemula sering lupa untuk menyesuaikan tekanan ini sehingga dapat terjadi pecahnya kapiler konjungtiva (ekimosis).

Yang parahnya dan jarang adalah orbital haemorhage yang gejalanya diplopia, proptosis dan kehilangan penglihatan.

Penanganan :
Gejala pada mask barotrauma ini dapat hilang sendirinya beberapa hari atau minggu, dapat juga ditangani dengan kompres es atau pemberian analgetik.

Pencegahan :
Untuk mengatasi gangguan ini dengan cara menambahkan udara dengan cara exhalasi sehingga tekanan didalam masker dapat kembali disesuaikan.

Yapp, demikian pemaparan tentang barotrauma telinga, sinus, dan mask pada kasus penyelaman. Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dan menambah khazanah keilmuwan. Semua barotrauma itu bisa dihindari asal punya bekal keilmuwan yang cukup sebelum menyelam. Sehingga kita bisa menyelam dengan aman, baik menyelam basah (diving) ataupun menyelam kering (terapi hiperbarik).

RSAL MIDIYATO S TÀNJUNG PINANG 07.10.2021









0Comments

Previous Post Next Post