name='rating'/> Tokyo Dan Patung Jendal Sudirman
Ahhhh, akhirnya tahun 2020 tiba juga.
Waktu yang terus bergulir, masa pun terus berjalan. Ingatan kembali di akhir Januari 2017.
Tokyo, kota yang indah. Namun musim dingin telah tiba. Suhu rata-rata antara 2 derajat sampai maksimal 12 derajat. Hujan es hampir sepanjang hari , meski salju belum juga turun. Namun dari kejauhan , puncak gunung Fujiyama, sangat indah. Dihiasi taburan es tepat pada puncaknya.
Suatu hari , saya dan rombongan berkunjung ke Musium militer Jepang yg terletak dipusat kota, di wilayah Kobayashi. Tidak Jauh dari Kementerian Pertahanan Jepang. Dulu, sebelum menjadi musium, tempat ini merupakan akademi militer Jepang yg sangat disegani karena mencetak kadet /calon perwira yang siap disebar ke seluruh dunia. Untuk menegakkan kekaisaran Asia Timur Raya dan kehormatan Tenno Haika. Setelah tentara/militer Jepang ditiadakan karena kekalahan pd perang dunia ke 2, diganti menjadi Pasukan Bela Diri Jepang, maka akademi militer pun ditutup dan dijadikan musium.
Saya dan rombongan ditemani mayor Fujiyawa, seorang perwira wanita dari kementrian Pertahanan yg bahasa Inggrisnya sama seperti saya. Bahasa gagal paham. Untung ada Bu Bella LO dari Embbassy Indonesia dan Sherly LO lokal Jepang yg lumayan fasih berbahasa Indonesia , dan tentunya bahasa Inggris. Sehingga kegagalan bahasa saya, sedikit agak terjembatani..meskipun balik lagi, kadang2 pakai bahasa Inggris salah paham..hehehe
Sambil berjalan masuk musium, saya melihat satu sosok patung yg berdiri tegak dengan tinggi sekitar 3.5 sd 4 meter di bawah pohon Sakura. Dan itu satu- satunya patung yg ada di pelataran musium akademi militer itu.
Saya dan rombongan mendekati , dan selama menuju ke arah patung itu, saya bertanya, itu patung siapa? Dijawab "Jendral Sudirman" oleh mayor Fujiyama.."anda kenal beliau?"."tentu saja" saya jawab."Beliau adalah pahlawan kemerdekaan dan Panglima Besar TNI yg terkenal berani memghadapi penjajah dan zuhud".
Saya berdiri tegak menatap patung Bapak TNI yg berdiri lengkap dgn pakaian militer, samurai dan tiga bintang di pundaknya. Mayor Fujiyama menjelaskan bahwa patung itu diberikan oleh pemerintah RI cc Menhan Purnomo Yogiyantotro tahun 2012 sebagai lambang hubungan baik antara Jepang dan Indonesia.
Jepang memang sangat mengagumi dan hormat pada panglima Sudirman yg bergabung di PETA dan menjadi komandan batalyon serta melakukan penyerangan pada militer Belanda/NICA . Saat itu NICA sedang berhadapan dgn Jepang. Jepang sangat kagum dgn keberanian Sudirman yg berani menyerang NICA dgn senjata yang serba terbatas.
Sosok Panglima Besar Sudirman dianggap mewakili etos kerja keras, kejujuran, semangat, disiplin dan keberanian serta kesetiaan yg tinggi. Orang Jepang sangat senang dengan sosok yang loyal setia, berani dan menjaga kehormatan pada amanah yg dipegang. Sehingga ada tradisi Harakiri , bila gagal dalam melaksanakan tugas.
Mayor Fujiyama menyamakan dgn sikap panglima besar Sudirman seperti sikap ksatria Jepang Mushasi yang setia ,loyal, berani untuk mempertahankan kekaisaran jepang dari invasi imperialisme asing. Invasi imperialisme barat yang masuk bukan melalui penyerbuan, tapi justru melalui bangsa sendiri. Yah, bangsa sendiri yang rela berkhianat , menjual kedaulatan bangsa pada bangsa lain, hanya karena keserakahan pada materi.
Ah satu lagi saya dapat pelajaran tentang arti kesetiaan, keberanian, kehormatan, harga diri dari seorang Pahlawan Besar Indonesia di negara yang jauh dari nusantara.
Dan mereka bersedia, dengan hormat dan tahdzhim, menundukkan kepala pada patung Jendral Besar Sudirman, saat akan meninggalkan tempat.
Mata saya berkaca kaca ketika menyaksikan, betapa pahlawan Indonesia Jendral Besar Sudirman, sangat dihormati dan diteladani di Jepang.
Sedangkan oleh bangsa kita? Suatu saat kelak, , akan muncul pemimpin yang berjiwa seperti Panglima Besar Sudirman. Atau setidaknya, kita sendiri terus berusaha meneladaninya.
Seorang Pemimpin besar - Jendral Besar, rela untuk "memberi dan berkorban" paling besar. Tidak pernah bangga "mendapat" paling besar , dan tidak pula "mengambil" yang paling besar.
( Hisnindarsyah 24.02.2020)
SELAMAT HARI PROKLAMASI Ke 75
INDONESIA MAJU DAN JAYA
Patung Jendral Sudirman

2Comments

Post a Comment

Previous Post This is the last post