name='rating'/> Di Prank Akhirat

Suatu ketika, masih sugengnya Allohuyarham KH Agus M.Zaki Hazdik , aku terlibat diskusi kecil. Di salah satu lokasi baksos di Jombang. Topiknya tentang Mizan ( timbangan amal di Hari Akhir ) dan istidroj.Dan tadi pagi, saat membuka wa, aku membaca lagi tulisan tentang Amal dan timbangannya.

Akupun merenung. Aku teringat kata Alm. Gus Zaki. Sombong dan ke "PeDe"  an itu adalah bagian dari sifat dasar manusia.  Yang jika kita tidak mengendalikannya , akan  meluruhkan seluruh  amal kita.Di Yaumil akhir nanti,  manakala Mizan atau timbangan amal di tegakkan, kita pun  kecele. Kita kelewat Ge er alias ke Pede an. 

Menyangka semua kebaikan yang kita lakukan, dapat distempel sebagai AMAL. Mulai dari sholat Dhuha, sholat Tahajud dan sedekah. Dapat ditukar tiket masuk ke Jannatul Firdaus. "Masuk surga koq dianggap sama dengan numpak( naik) bus , atau nonton bioskop. Kari tuku tiket( Tinggal Beli Tiket) . Cek enak e.", begitu kelakar almarhum Gus Zaki. Kami pun terkekeh bersama. 

Dan terbukti, tenyata kita kecele. 

Dapat Zonk. 

Koq bisa? Ya sangat bisa. " Gusti Alloh koq arep koen atur,  Sakkarepe Gusti Alloh, mosok arep melu karepmu hehehe."Pasti, jika kita menghadapi keadaan itu, kita tidak terima. Komplain. Seolah terjadilah dialog antara hamba yang asli " kufur nikmat" dan Alloh swt Maha Pemberi Nikmat.Lalu bertanya  pada Alloh  Ta'ala: 

" Ya Alloh, mana pahala shalat Dhuha, Sedekah dan tahajudku  ? "

Dan jawaban Alloh SWT: 

" Lho, awakmu sholat Dhuha lak mung kangge dunyo ( dirimu Sholat Dhuha kan untuk dunia) . Supaya hidup kaya, sejahtera, sentosa.  Wes tak Ijabah( Sudah Aku kabulkan)  Segala harta benda dunia  , sudah kau miliki.  Opo maneh? "

" Lho, Sholat  Tahajudku, ya Alloh? ", kataku

 " Lah awakmu sholat tahajud lak ben urusanmu beres ,mudah, gampang( dirimu niatkan Tahajud khan , agar  segala urusanmu dimudahkan dan beres). Mlijomu laris( Daganganmu laris), pangkatmu mundak ( pangkatmu naik).

Lah sekarang pangkatmu bintang tujuh,  bisnismu menembus langit. Wes kontan diijabah didunia

Trus, opo maneh ? "

" Lalu, sedekahku , kemana ya Alloh?", masih mengejar juga.

" Lho, awakmu niat sedekah lak supaya mbalik duitmu berlipat lipat( lho, dirimu  niatkan sedekah khan  agar uang  kembali lagi padamu. Berlipat lipat).

'Aku' pun kau ajak bisnis sedekah. Aku iyes saja.

Semua telah aku bayar kontan didunia. Terus mau minta surga Firdaus, lah koq 'nyimut ' ". 

Semua inginmu, sudah Kuwujudkan dengan tunai. 

Kuberikan balasan sesuai niatmu.

Lalu kamu menuntut akhiratmu padaKu? Kepriben piyek. 😁

Aku terdiam, dalam renungku panjang. Memikirkan betapa serakahnya diriku. Yang berharap dunia digengam, akhiratpun terpegang. Semuanya. Dalam satu pelukan. 

Aku lupa. 

Dunia sudah dijamin oleh Alloh !

Ibadah tidak ibadah, 

Jika rizki kita sudah ada jatahnya. Jika rizkinya 1 M ,  ya itulah yang didapat  !

Karena Allah tidak pernah membagikan dunia berdasarkan ibadah.

Namun semua sesuai takaran-NYA.

Jika Allah membagikan dunia berdasarkan ibadah, 

Harusnya mereka yang rajin maksiat hidupnya miskin. Karena timbangan amal mereka habis. 

Tapi kenyataannya? 

Yang hobby maksiat tambah kaya raya

Yang hobbynya membuat  fitnah, berghibah dan berlaku  dzholim, malah naik jabatan. 

Punya rumah mewah

Mobil banyak,

Makan enak, dan pendholiman pun lekang.

Karena bersenjata uang, mereka langgengkan kemaksiatan. 

Mereka kaya raya walau maksiat.

Sedangkan yang taat, malah melarat. 

Namun sesungguhnya 

Demi Allah, 

Yang lapang tidak lebih mulia. 

Dan yang sempit tidak lebih hina. 

Karena ibadah kita hanya untuk Akhirat saja ...

Lalu dimana letak manfaat dan fungsi ibadah di dunia?

Karena ada 360 ruas tulang yang perlu kita tunaikan sedekahnya. 

Dengan begitu, 

Tulang-tulang ini membantu kita untuk taat dan menjadi berkat manfaat.

Itulah Sholat Dhuha. Yang melancarkan rizki kita.

Lalu untuk apa sholat Tahajud? 

Karena ada sebuah apartemen di Surga yang tidak bisa kita beli. 

Kecuali dengan cara merutinkan shalat Tahajud. 

Bersama Allah , berdua saja. Hamba dan Sang Khalik , manakala  sebagian besar manusia bumi sedang tertidur pulas. Kita mendesign kamar per kamar , yang akan kita tempati ,kelak. 

Untuk apa kita bersedekah? 

Karena itulah tanda syukur , atas nikmat berupa rizki harta benda. 

Jangan diputarbalikkan. 

Semua ibadah untuk Akhirat, minta  dikonversikan untuk pernak pernik dunia yang ingin kita punya.

Karena , nikmat dunia itu cuma setetes dari samudera kenikmatan di Akhirat kelak.

Kalau dapat rizki, jangan sombong , 

Lha wong cuma setetes !

Kalau tidak dapat , ya biasa saja, 

Tidak perlu sedih apalagi frustasi. 

Kan cuma setetes.

Saat ini, 

Hidup ada pada masa  dimana banyak orang yang ingin menaikkan gaya hidup..

Tapi dengan cara menurunkan harga diri. 


Sudahlah. Daripada dapat zonk. 

 Tidak usah berpikir berlebihan tentang surga dan neraka.

Karena neraka bukan urusan kita..

Dan surga pun belum tentu menjadi milik kita..

Tapi, Sebagai Abdulloh, hamba Alloh, adalah hal yang baik, jika mengajak manusia yang lain, untuk berbuat kebaikan.

Apalagi pada sesama muslim.

Jangan "zonk" kan pikiranmu...

Agar tidak di "prank" akhiratmu.


Al Fatihah kagem KH Agus Zaki Hadzik 


Mengheningkan cipta untuk ke 100 dokter yang karena covid19


Wassalam.

Bumi penyengat menjelang ashar 31.08.2020.





1Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post