name='rating'/> Meminimalisasi Ketidaknyamanan Saat Terapi Oksigen Hiperbarik
Inti terapi oksigen hiperbarik ada di pengaturan kadar oksigen dan jumlah tekanan yang diberikan.

Seminimal apapun tekanan yang diberikan, maka jaringan utamanya tingkat seluler akan memberi respon. Dan selalu respon adaptasi yang dilakukan oleh organ pada setiap perubahan tekanan, seberapun kadarnya. Termasuk walau hanya 0,5 ata saja misalnya. Terutama di awal pemberian tekanan. 

Prinsip perubahan tekanan harus Do not harm. Sehingga peningkatan tekanan harus perlahan. Dilarang keras , langsung memutar valve pressure untuk meningkatkan tekanan dengan cepat. Sangat Berbahaya. Lakukan dgn smoth dan pelan. 5-10 menit per ATA . Sehingga untuk mencapai 2,4  ATA butuh waktu 20 menit . 

Demikian pula kadar oksigen yang masuk pun juga harus sesuai dengan kebutuhan. Tidak semua harus 100 persen. Karena kebutuhan normal kita ditekanan atmosfir normal hanya 21 persen. Sehingga jumlah dan cara pemberian oksigen akan berbeda pada tiap kasus yang di alami pasien. Namun sebagai broad spektrum HBOT adalah Tabel Kidwall, 2,4 ATA, 2 jam , 10 x berturut turut atau 1 seri. Dilanjut evaluasi. 

Prinsip pemberian terapi HBOT adalah menurut  umur, jenis penyakit dan severity / derajat keparahan pasien.

Oleh karena itu setiap meter peningkatan tekanan atau penurunan kedalaman, akan memberi efek pada tubuh. Utamanya adalah rasa tidak nyaman seperti sakit pada telinga, sulit bernafas hingga sesak nafas, dan nyeri  hidung, wajah hingga nyeri kepala. Walau tiga hal terakhir sangat jarang, tapi ditemukan beberapa kejadian tentang hal ini saat mulai penurunan kedalaman di satu, tiga dan lima meter yang menimbulkan kepanikan pada pasien.

Sehingga peranan dokter dan perawat yang paham tentang proses dan proses sangat penting.
Terutama untuk melakukan pengecekan awal di telinga( adakah ruptur atau robek gendang telinga?,  adakah kotoran telinga atau cerumen obsturans, adakah Otitis media akut purulent dll yang menjadi kontra indikasi relatif pada hbot), pengecekan hidung ( adakah odem, flu, deviasi septum ), riwayat sinusitis dan thorak foto untuk memastikan tidak ada Pneumothorak sebagai kontra indikasi absolut pada terapi oksigen hiperbarik, serta penyakit yang ada di jantung dan paru. 

Termasuk juga memberi rasa nyaman, tenang pada pasien selama terapi dilaksanakan 

Tehnik equalisasi dan peringatan untuk tidak membawa benda yang berbahaya juga harus diulang ulang  oleh dokter dan perawat pada pasien yang akan masuk chamber. 
Dan siapapun itu yang berstatus pasien, walau dia seorang ahli hiperbarik sekalipun, harus taat dan patuh terhadap SOP ini. Untuk Safety Patient. 

Terakhir, rasa tidak nyaman pada telinga, hidung , kepala dan bagian tubuh lainnya , bervariasi saat dan waktu  munculnya. Tidak harus hari pertama. Dan itu bagian dari proses adaptasi tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki dirinya sendiri yang dibantu HBOT.

Terimakasih atas diskusi menarik sekaligus kangen kangenan dengan bu dian Dian Mardiana  , mas Yusuf M P  hbot maguwo  dan mbak  Hani Fatma Yuniar  , mbak Mona  dan mas Omah Rade  , pak haji wandi dan ibu, juga sahabat baru bu Hetty notaris Yogya yang sudah bersedia kumpul kangenkangen sambil saling belajar update tentang HBOT. 

Perut kenyang, lapar hilang, ilmu didapat, seduluran makin erat. Alhamdulillah al Kulli hal. 
Yogya dan komunitas HBOT yogya memang istimewah ! 

Nasi uduk "enak' Palagan Yogyakarta 08.10.2023




0Comments

Previous Post Next Post