name='rating'/> Sekali kali kita ngobrol tentang wayang. Dan tokoh itu adalah Semar.
Semar adalah tokoh asli ciptaan pujangga Jawa. oleh karena itu dia tidak ditemui dalam kisah Mahabarata versi India. Konon Semar sebenarnya adalah dewa yang memilih turun ke dunia. Dia adalah pengejawantahan dari Bathara Ismaya yang tugasnya untuk membimbing para ksatria supaya hidup berpegang teguh pada kebenaran dan kejujuran.
 
Ada tiga inti ajaran Semar yang sangat luarbiasa. Yang mampu membentuk seseorang dapat menjalani kehidupan di dunia ini dengan tentram dan bahagia. 

Tiga sikap mental itu adalah:
 Tadah, Pradah dan Ora Wegah.

Tadah adalah sikap menerima segala bentuk pemberian dari Yang Maha Kuasa. 
Mau diberi banyak, sedikit atau bahkan tidak mendapat apa-apa pun tidak masalah, tidak komplain, tidak mengeluh dan selalu bersyukur. 

Dalam perspektif Islam, hal ini disebut dengan qona’ah: sifat yang senantiasa bersyukur dan merasa cukup dengan segala kenikmatan yang diberikan oleh Allah Taala. 
Hanya ada syukur dihati. Tidak ada rasa yang lain. 
 
Berikutnya, pradah yaitu gemar memberi dan berbagi dengan penuh keikhlasan. 

Sikap pradah ini penting untuk menjaga homeostasis/ keseimbangan dengan lingkungan sekitar.
Dengan berbagi segenap potensi yang dimiliki untuk kemaslahatan bersama, baik itu ilmu, pikiran, tenaga maupun harta tanpa pamrih, maka energi keridhoan Alloh akan memancar. Hal ini memperkuat prana Tadah.

Jika tadah berkaitan dengan hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa (vertikal)/ Hablumminalloh, maka pradah lebih kepada hubungan horizontal dengan sesama manusia/ hablumminannas.

Dalam hidup mental pradah diperlukan. Bukan sebaliknya yakni mental meminta-minta dan mudah menerima. 
Selain itu, perlu keikhlasan untuk tidak pamrih dan mengharapkan imbalan semu berupa pujian, rasa kagum orang.   
Melainkan hanya mengharapkan ridho Allah semata. 
Ilahi anta maqshudi wa ridhoka mathlubi.
 
Ora wegah artinya tidak malas dan tidak pilih-pilih. sifat malas adalah sumber masalah dalam hal apapun di dunia ini. 
Makna ora wegah ini adalah sikap tangkas, cekatan dan tidak pilih-pilih dalam urusan kebaikan.  
Profesionalitas, , tekun dan kerja maksimal saat diberi " salery" besar. Dan tetap semangat dan totalitas saat mendapat " reward" yang kecil sekalipun. Bahkan pun tiada penghargaan. 

Intinya, konsep pikir Semar ini menunjukkan tidak ada korelasi antara kualitas kerja dengan kuantitas pekerjaan.Jika paham terhadap Trilogi Semar Bhakti ini maka apapun pekerjaan itu, “biasa” saja atau bergengsi, berada posisi atasan atau bawahan, akan dilakukan dengan semangat dan bersyukur. 
Semua karena kesadaran akan loyalitas, komitmen dan tanggung jawab sebagai hal yang utama.    

“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl”.

Pertanyaannya dimana kesalahan wayang Semar? 

Yang salah itu yang wayangan terus terusan alias begadangan. Karena tidak memenuhi syarat bedrest 10 jam. 🤣🤣🤣

Apalagi kalo selingkuh dan ketahuan seperti episode Wayangan Putus 🤣🤣🤣

Oh yaaa mungkin karena semarnya mesem saat sadar kamera kali yaaaa

Salam Jumat berkah di bulan Syaban.
18.03.2022.

#DokterGeJesedangsadar
#Obatdiminumtepatwaktu


0Comments

Previous Post Next Post