name='rating'/> TERAPI HIPERBARIK PADA BIDANG KLINIS Kolonel Laut( K) Dr dr Hisnindarsyah SE M.Kes MH C.FEM
Editor : Maufiroh Nurhidayah 
( kuliah Daring D3 dan S1 Stikes Hang Tuah Tanjung Pinang, 10.11.2021) 

A. Apa Itu Terapi Hiperbarik Oksigen
 
Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) adalah terapi menghirup oksigen pada tekanan tinggi lebih dari 1 ATA. Dapat bertindak sebagai terapi utama maupun terapi bantuan pada kasus klinis yang bersifat ilmiah dan alamiah.

Pada umumnya manusia bernafas dengan komposisi unsur udara : 
• 78% nitrogen 
• 20% oksigen 
• 0,93% karbondioksida 
• dan sisanya terdiri dari neon, helium, metan, dan hidrogen

Berbagai faktor  resiko penyebab kurangnya oksigen pada tingkat seluler menyebabkan        gangguan pada sistem organ. O2 masuk ke dalam tubuh melalui cara pertukaran gas ( sistem pernafasan ) , terdiri dari fase ventilasi, transportasi, utilisasi dan difusi.

Dengan berada dalam kondisi Hiperbarik, maka molekul udara bisa semakin kecil dan rapat sehingga mudah larut dalam cairan. Sehingga ketika seseorang masuk ke dalam Chamber/RUBT, maka oksigen bisa langsung masuk ke dalam cairan tubuh seperti plasma darah cairan getah bening dan cairan otak. 

B. Indikasi Terapi Hiperbarik Oksigen

Penyakit Penyelaman 
1. Penyakit Dekompresi 
2. Emboli gas arterial
3. Keracunan gas CO, CO 

Penyakit Klinis 
1. Gangren
2. Bedah plastik dan rekonstruksi tandur kulit
3. Osteomyelitis, Osteoradionekrosis
4. Crush injury, Traumatik iskemia
5. Thromboangitis Obliterans
6. Neurologi ( Stroke, Migran, Demensia ) 
7. Luka Bakar 
8. Amputasi 
9. Ulkus Diabetik
10. Infeksi jaringan lunak

Prinsip Dasar Mekanisme Terapi Hiperbarik Oksigen
1. Memperkecil volume gelembung gas
2. Mempercepat resolusi gelembung gas
3. Daerah ischemic/hipoxic akan menerima O2 secara maksimal
4. Meningkatkan pembentukan pembuluh kapiler baru
5. Menekan pertumbuhan kuman
6. Meningkatkan pembentukan fibroblas
7. Meningkatkan daya fagositosis leukosit
8. Meningkatkan kebugaran, tujuan kecantikan, dan geriatri

Keracunan Karbon Monoksida
1. (Co)ud : 1 ppm 
2. 0,0001 % 
3. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa

Mekanisme Toxic
1. CO + Hb -> HbCO ( Hipoksia ) 
2. Afinitas CO thd Hb 200-210 x O2
3. HbCO menghambat transpot CO2 -> CO2 
4. CO -> efek toxic seluler

Manifestasi Klinis Keracunan Karbon Monoksida
PPM              % HbCO              Manifestasi
400.                   7,2                  Nihil
800.                 14,4.                 Sakit kepala, dyspnea, nausea
1600.                 30.                  Bingung, rasa ingin kolaps
3200.                 58.                  Kehilangan kesadaran
4000.                 72.                  Koma
4500.                 81.                  Mati 

Terapi Hiperbarik Oksigen Pada Luka Infeksi
Infeksi 
Hiperbarik Oksigen : 
1. Bakterisid -> Kuman Anaerob ( Clostridium ) 
2. Bakteriostatik -> Kuman Aerob  ( Mycobacterium ) 
3. Meningkatkan kemampuan fagositosis leukosit

Kondisi Luka : 
Kerusakan jaringan, kerusakan pembuluh darah, platelet dan kolagen berinteraksi, perlekatan lekosit pada endotel dan infiltrasi granulosit + makrofag -> lumen menyempit, fibroblas bermetabolisme dengan cepat untuk produksi kolagen.
Kebutuhan O2 untuk metabolisme, kemampuan sirkulasi lokal untuk mendukung Krisis Energi Lokal
HYPOXIA Luka sulit sembuh, infeksi tak terkontrol 

Pelaksanaan Terapi Hiperbarik Oksigen

Pelaksanaan Terapi Oksigen Hiperbarik pada kasus klinis memakai tabel Kindwall modifikasi guritno dengan tekanan 2, 4 ATA selama 3x30 menit hisap O2 100 % yang diselingi hisap udara 5 menit.


0Comments

Previous Post Next Post