name='rating'/> Socrates
Ribuan tahun yg lalu Socrates pernah berkata
: saya tahu bahwa saya tidak tahu. Karena itu saya selalu berpikir untuk mencari tahu , apa kebenaran itu. 
Dia terkenal dengan konsep Dialektika- nya. Selalu bertanya. 
Dan menjadi bapak Filsuf pertama, tanpa karya tulis. Akhirnya mati dihukum dengan meminum racun oleh penguasa pada masa itu. 

Socrates lalu menjadi Bapak Filsuf pertama dunia. 

Lalu ilmunya yang diteruskan oleh muridnya Plato. Dia menulis Phylosophy of Dialouge. Yang kebanyakan adalah hasil dari buah pikiran Socrates. Dia yang meletakkan dasar empiris peneliti dengan menempatkan kaidah dasar konsep mencari kebenaran secara tertulis. Saat ini, judul buku tersebut, dijadikan gelar untuk raihan akademik tertinggi. Phylosophy of Doctor: Ph.D 

Dan murid Plato yang terkenal adalah Aristoteles . Dia menguasai berbagai bidang ilmu. Dia menjadi peletak dasar penelitian dengan menghubungkan berbagai bidang ilmu.

Sedangkan murid Aristoteles yang paling terkenal adalah Great Aleksander: Aleksander yang Agung. Dia mengimplementasikan berbagai bidang ilmu , melalui cara yang lain. Bereksperimen langsung melalui taktik dan strategi dalam pertempuran menguasai berbagai wilayah. Dia seorang jenius , ahli bertempur, ekspansionis tapi seorang pemikir yang strategis. Ilmu dan strategi perangnya masih sering dikutip sampai saat ini. 
Dan seperti guru gurunya, dia selalu bertanya dengan siapa saja. 

Kisah yang terkenal pertemuannya dengan 
Diogenes dari Sinope. Seorang petapa eksentrik. Yang meletakkan dasar filsuf aliran sinisme . Menolak adat istiadat sosial dan tidur di tong besar. Dia hidup berkelana tanpa rumah. Dan tidur di alun alun kota. Dalam tong. 

Pertemuan dengan Diogenes ini, yang menginspirasi Aleksander Agung untuk membuat strategi militer laut dengan memasang ranjau di dasar laut. Berbentuk tong tong besar. Yang dipasang oleh para penyelam militer, sekaligus melakukan aksi sabotase laut.

Tong besar itu disebut Chamber( Tabung) Laut. 

Ilmu pengetahuan adalah budaya yang berangkat dari kerendahan hati seorang Socrates hingga dapat mencapai kehebatan seorang Great Alexander.

Dan jangan dibalik.

Jika kita tidak open mind, mau terus belajar dari orang yang mungkin bukan apa apa, 
bukan siapa siapa. 
Maka kita akan terjebak oleh kebodohan yang tidak kita sadari karena kesombongan.

Dalam kaidah ilmu, sepakat untuk tidak sepakat, itu hal biasa. Justru Research Gap( kesenjangan masalah) yang dicari untuk menghasilkan kebaharuan(novelty). 

Namun jika tidak sepakat, lalu mengkerdilkan ilmu dan menyerang personal. Itu seperti penguasa Romawi yang kalah berdebat dengan Plato lalu menggunakan kekuasaannya untuk mematikan ' ilmu'. Dan sayangnya, dia gagal. 

Socrates bisa mati, tapi namanya dikenang abadi. Sedangkan orang yang angkuh dan sombong karena merasa lebih berilmu, akhirnya hancur oleh letusan gunung dan gempa yang melanda Roma. 

Oleh karena itu, aku begitu hormat dan tadzhim pada mereka yang bisa memiliki ilmu dan memberi manfaat padaku.

Seperti yang memberi ilmu memasak ikan , sehingga masakan ikan asam pedas ini sangat nikmat. Rasanya alamaak. Gratis pula.
Nikmat mana lagi yang akan kau dustakan wahai dokterGeJe 🤣🤣🤣

Semangat pagi, yuk sarapan dulu.🤣🤣🤣🤣🤣
18.10.2021
DokterGeJe




0Comments

Previous Post Next Post