name='rating'/> TAKUT SAMA VAKSIN?
Hisnindarsyah dokterGeJe

Ada seorang pengelola rumah ibadah yang tetap tidak mau menerapkan prokes 5M bilang.
 " Tak usah menghindari keramaian. Ayo ramaikan masjid. Ngapain takut sama pirus. Makhluk kecil yang GeJe: Ga Jelas. 
Takut tuh pada Allah : Sang Maha Pasti, Maha Jelas. Jangan takut kepda virus. Kita dibodohi, supaya iman kita rusak. Masjid sepi. Dan itulah mulanya kehancuran itu Islam terjadi. Jangan mau terpedaya oleh akal bulus kaum zionis , asing , aseng, liberalis. Percaya pada Alloh. Dia Maha Penjaga sebaik baiknya". 

Jujur aku sangat dongkol dengan kengeyelan orang model begini. Tapi baiklah dengan pola pikir dan pengetahuan agamaku yang serba minim, aku coba mencerna, berlogika.

" Kalau Tuhan Yang kamu maksud itu maha penjaga. Kenapa ngga coba berdiri saja di jalan raya dengan tenang. Sholat sono di rel kereta api listrik. Atau tafakur ,dzikir di tiang listrik. Uji kemahaan tuhan versimu itu. Bisa ga dia menolong kamu supaya tidak disikat tronton atau disambar kereta api. Atau tidak kesetrum listrik. Sebelum sempat menyebut nama tuhanmu itu!".

Wahai brambanggg...

Tidak bisa dibandingkan ketakutan antara ciptaan dengan Maha Pencipta.
Alloh itu Pencipta, ferguso itu ciptaanNya
Kita itu punya aneka produk takut dan sedih
Takut adalah keresahan menyangkut masa depan 
Sedih adalah keresahan menyangkut masa lalu 

Apa yang diresahkan di masa depan bisa bermacam macam 
Ada yang takut tua, takut tidak seksy, takut tidak punya penggemar, takut ketahuan selingkuh, takut ketahuan korupsi, takut kehilangan jabatan, takut miskin, takut tidak lulus ujian, takut hujan , takut mati . Termasuk ada yang memang takut pada Tuhan.

Bermacam macam takut ini punya cara penyelesaiannya sendiri. Tidak bisa disama ratakan. Gebyah uyah. 

Jika kita menggunakan tuntunan agama yang masuk rasional kita. Maka jangan perdebatkan agama dengan rasionalitas kita. Karena intinya agama itu keyakinan ( iman) yang rasional.

Jika kita takut pada harimau, yang dianjurkan oleh akal atau oleh agama untuk ditempuh adalah menjauh dari harimau.
Namun jika takut kepada Allah , kita justru harus mendekat kepada Allah.

Jika takut tertangkap korupsi , ya jangan korupsi
Jika takut ketahuan selingkuh, ya jangan selingkuh
Jika takut tidak lulus ujian, ya belajar 
Jika takut bokek, yang kerja usaha brambangg

Termasuk jika berurusan dengan si pirus 'Ferguso' ini. Karena berpotensi sakit parah 
dan kematian, ya kita mesti ikhtiar agar tidak kesambet sama si pirus ferguso ini.
Caranya? Ya kita ikut ikhtiar yang dilakukan pemerintah dan tenaga medis , misalnya.

Tidak bisa, sekali lagi kita menyandingkannya takut pada Pencipta dengan makhluk ciptaanNya.

Mengapa ? Karena rasul dan nabi pun punya rasa takut. 

Ketika nabi Musa as bertemu dengan Tuhan, lalu diangkat menjadi Rasul . Dan salah satu bukti yang dianugerahkan Tuhan kepadanya adalah tongkatnya berubah menjadi ular. Al-Qur’an menyatakan Nabi Musa melihat itu takut dan mundur.  
Allah Berfirman kepadanya “Laa takhof” Jangan takut. Jadi pada diri Nabi Musa pun ada rasa takut . 

Nabi Ibrahim as ketika kedatangan tamu tamu yang dia tidak kenal. Kemudian beliau sambut dengan hidangan makanan yang enak.
Ketika lihat bahwa tamu tamunya tidak menyentuh makanan itu. 
Muncul rasa “aujasa nafsihi khifah”.
Terbetik di dalam hatinya rasa takut. 
Dan memang tamu itu tidak makan karena tamu itu adalah malaikat yang berbentuk manusia.
Nabi Ibrahim As takut bukan berati dia tidak takut kepada Allah. Tapi wujud rasa sebagai makhluk hidup itu adalah memiliki rasa takut. 

Ketika Nabi Muhammad SAW bersama sahabatnya takut diserang musuh waktu sedang salat maka turun lah ayat ayat Al-quran yang mengajarkan tata cara solat dan yang berbeda dengan sebelumnya ini. 
Salat itu dinamain “sholatil khauf”.  

Jadi tidak harus dipertentangkan antara takut kepada corona, takut kepada binatang, takut ini itu. 
Kita baca dzikir penghilang rasa takut

Yaa Amanal Khaifin, Aminna Mimmaa Nakhaf. (Wahai Dzat yang mengamankan orang-orang yang takut, amankanlah kami dari apa yang kami takut). 
Ya Amanal Khaifin, Sallimna Mimma Nakhaf.(Wahai Dzat yang mengamankan orang-orang yang takut, selamatkanlah kami dari apa yang kami takut) 
Ya Amanal Khaifin, Najjiinaa Mimma Nakhaf
(Wahai Dzat yang mengamankan orang-orang yang takut, lepaskanlah kami dari apa yang kami takut). 

Wahai tahun yang memberi rasa aman kepada orang orang , selamatkan kami dari apa yang kami takuti. 

Jadi di tahun pandemi ini, janganlah jumawa , jangan paling merasa hebat dgn alasan agama dan Tuhan. Tanpa ikhtiar menghindari si ferguso ini, kita akan disambar olehnya.
Dan selain tetap ketat pada prokes 5M , kita juga ikut Vaksin. 
Itu yang dimaksud ikhtiar wahai brambanggg

Apa kalau dipaksin berarti sudah bebas dari perguso? Duh angel nih.
Kamu pake seatbealt, ada jaminan tidak akan tabrakan? Ada berarti terus boleh nyupir ugal ugalan?kebut kebutan di jalanan? 

Ngomong sama cak lontong, pasti disuruh mikir...sambil nunjuk bokongnya 🤣🤣🤣

Dan Tuhan hanya akan menyaksikan saja. 
Kebodohan yang kita lakukan karena tidak menggunakan akal dan nurani dalam memahami suatu persoalan.

Wahai brambaangggg
Ayo vaksin, biar ngga dianggap bodoh sama ferguso! Atau disuruh mikir sama bokongnya cak lontong 🤣🤣🤣. Sebel mode on deh 

Bumi Gurindam 07.07.2021

DokterGeJe lagi pengen serius

Sangat berduka dengan banyaknya nakes dam masyaralat yang wafat

AYO VAKSIN BRAMBANG!





0Comments

Previous Post Next Post