name='rating'/> Kabar dari pelabuhan Nanggala 402: Kami telah pulang dengan rindu dan setia
Oleh : Hisnindarsyah 

Inilah takdir kami. 
Ketika akhirnya kami harus bersandar di dermaga dan pulang
Menemui keluarga, sanak saudara, kerabat dan handai taulan
Melapor pelaksanaan tugas pada atasan dan pimpinan 
Menjumpai anggota dan pasukan 
Dan tentunya istri,anak juga kekasih hati yang selalu kami rindukan.

Dan inilah cara kami pulang
Dengan takdir yang dipilihkan oleh Tuhan
Dengan cara sebagai prajurit ksatria perkasa
Yang membawa amanah menjaga kedaulatan dari dasar laut nusantara
Bersenjatakan pelenyap dalam senyap kebanggaan kami: KRI Nanggala 402.

Tak ada siapapun yang mampu menghindar
Tak ada siapapun yang dapat memilih 
Tentang apa dan bagaimana cara untuk kembali bersandar di pelabuhan
Dan inilah cara kami untuk pulang 
Yang ' sangat tidak biasa'
Karena kami takkan berani menyebut
Kami pulang dengan cara yang luarbiasa.

Memang...
Terkadang ada hal yang terjadi diluar keinginan dan rencana kita
Yang terjadi bukan karena kami atau kita semua, tak cukup baik melakukan tugas dan kewajiban
Bukan karena tidak pandai
Bukan karena tidak ulet dan cekatan
Bukan karena tidak punya keberanian
Namun semua ini semata karena Alloh Taala sedang sangat mencintai kita
Sehingga mengajarkan pada kami dan kita semua
Arti kesabaran
Arti perjuangan dan pengorbanan
Arti ketabahan
Dan arti bersyukur atas nikmatNya yang tak terbataskan 

Maafkan kami.
Jika kami pulang hanya membawa serpihan dan lempengan senjata kebanggaan kami
Maafkan kami jika kami pulang tidak membawa jasad dan tubuh kami
Maafkan kami jika kami pulang, tidak membawa apa apa yang bisa berarti secara materi 

Hanya sajadah coklat berpasir ini yang bisa menjadi bukti
Bahwa kecintaan kami pada negeri ini 
Semata karena kecintaan kami pada Illahi Robbi.
Bahwa kecintaan kami pada negeri ini
Akan kami bawa keyaumil hisab nanti.

Terimakasih atas segala upaya yang dilakukan pimpinan , keluarga dan handai taulan..
Untuk mengantarkan kembali kami bersandar di pangkalan kebanggaan

Terimakasih pada istriku, kekasihku, anak anakku yang tak terhitung waktu
Menunggu kedatangan kami dengan penuh sabar dan doa
Terimakasih atas setia yang mewujud dalam semua daya dan upaya
Sehingga kita dapat berjumpa lagi

Meski hanya lempeng kemudi, jaket penyelamat dan sajadah coklat berpasir bersih 
Yang kami bawa sebagai bukti
Bahwa kami tidak pernah meninggalkan tugas dan kewajiban kami
Sebagai prajurit pengawal samudera nusantara
Juga sebagai hamba Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa

Biarkan kami melinangkan air mata ini sejenak
Untuk meluapkan rasa rindu yang terpendam dalam
Dan rindu ini akan abadi
Karena cinta kami pada bumi pertiwi tak pernah mati

Istriku, kekasihku dan anak anakku
Kami semua sangat merindu
Tapi langitkan kerinduan dalam munajat doa
Karena kami sudah sampai di tujuan
Dengan kehormatan dan kebanggaaan
Sebagai ksatria pengawal samudera Indonesia

Jika suatu saat kalian merindu
Berjalanlah ke tepi pantai
Merapatlah ke dermaga
Berdirilah di atas anjungan dan buritan kapal
Kami semua pasti ada disitu
Menemani kalian menjelajah samudera nusantara nan luas 
Dengan penuh rasa cinta
Karena kita dianugerahi Bumi persada bernama Indonesia.

Seperti cinta dan kerinduan kita
Yang abadi selamanya. 

Kami akan selalu merindu dalam setia 
Pada kalian semua
Di KRI Nanggala 402.

Peluk cium kami pada kalian semua 
Jangan berduka.
Karena kami sudah berkumpul bersama syuhada. 

Dermaga Jannatul Firdaus
Dari kami assyahid prajurit Nanggala 402.
14 Ramadhan 1442H/26.04.2021 

Innalillahi wainna ilaihi Rojiun.
Al Fatihah 

Hisnindarsyah- penyambung suara hati
Prajurit Laut Nusantara

#prayfornanggala402
#penghormatanbenderasetengahtiang
#dukananggaladukakita
#dokterGeJeberduka




0Comments

Previous Post Next Post